Anoman |
EPISODE EROTIKA ANOMAN . . . . . .
Perundingan di Paseban sudah selesai dan memutuskan sebagai berikut
- Anoman (Hanuman) dengan dikawal oleh Wasamatra diutus ke Alengkapura untuk menjalankan tugas2 intelejen negara. Mengukur dan memata-matai Alengka.
- Berupaya melakukan pendekatan kepada Wibisana beserta pengikut2nya untuk direkrut menjadi anggauta Partai orang2 terbuang.
- Jika Wibisana menolak, tugas Anoman untuk membunuhnya. Jika berhasil, Pancawati akan meminta dana awal. Saudara kembar Wasamatra ditahan di Pancawati sebagai agunan jika Wisamatra mbalelo.
- Kapi Srobo membangun angkatan laut.
- Kapi Anilo mulai membangun kapal dan menunjuk Kolo Wisamatra membuat pasukan marinir yang akan diterjunkan pertama di pesisir Alengka.
- Kapi Mendo urusan logistik militer
- Kapi Joyo Anggodo diangkat sebagai panglima pasukan grudugan.
- Dst
Gendewa diketukkan ke meja, thok, thok, thok ... Terdengar sorak gegap gempita
“Sendiko ... sendiko ... magito gito lumaksono ...”
Singkat cerita, Anoman dengan dipandu Wasamitra dan dua losinan prajurit pilihan diberangkatkan ke Alengka. Di antara para prajurit itu ada yang tampak cengèngèsan ketawa ketiwi. Anoman bertanya :
Sesampai di Alengka, Anoman menyamar sebagai mahasiswa pasca sarjana, kuliah sastra Universitas Papan Nama di Alengka. Ia berpisah dengan anak buahnya yang mengontrak rumah dipinggiran Alengka. Anoman indekost di kampung Kolombo yang agak elite. Ibu Kost bernama tante Sayemprobo. Ia janda cantik mantan istri perwira Alengka yang gugur di palagan Maespati.
Sebenarnya tante Sayem sebagai worokawuri perwira Alengka hidupnya berkecukupan. Ia mempunyai kost-kostan hanya agar ada anak-anak muda yang bisa menemaninya karena ia hidup sendirian. Anak tunggalnya bernama Dityo Kolo Pratolomaryam mengikuti jejak swargi ayahnya menjadi prajurit di Alengka. Walau usianya menjelang 40an tante Sayem masih cantik, genit dan tubuhnya sangat sexy. Banyak perwira Alengka yang melamarnya tetapi ditolak semua. Ia ingin bebas berganti pacar. Tante Sayem menyukai Anoman yang serius dan santun. Anomanpun menyukai tante Sayem yang periang. Semula Anoman membantu tante memperbaiki genteng bocor, mengantar belanja, dll. Lama kelamaan mereka makin akrab. Suatu hari Wisamatra berhasil mengontak Wibisana dan mempertemukan dengan Anoman. Sekilas Wasamatra menjelaskan misi Anoman. Setelah saling berkenalan dan atur pambagyo, Wibisana mulai berbicara
“Wanoro seto, biar kita perjelas, sebenarnya kamu utusan siapa dan apa tujuanmu ? “ (Wanoro=kera, seto = putih, gelar keperwiraan Anoman)
“Kami ini adalah anggauta perkumpulan orang2 yang terbuang yang berjuang ber-sama2 agar gegayuhan masing2 tercapai. Jika Radèn bersedia, kami mengundang untuk bergabung. Kami akan memperjuangkan supaya gegayuhan Radèn bisa tercapai. “
“ Ini bukan perkara gampang. Sik, tak pikir dulu. “ Wibisana berpikir keras “ Apa yang bisa kulakukan agar bisa juga membantu rekan2 seperjuangan ? “
“Biaya. Kami butuh biaya yang sangat besar untuk mencapai gegayuhan salah satu anggauta kami yang kehilangan tahta “
“ Sik, sik, sik .. coba cerita dari awal .. “
“ … blah … blah … blah … “ Anoman menceritakan kisah perjuangan oom Sugriwo dan Rama yang bahu membahu saling membantu. Demikian kontak pertama telah berlangsung. Wibisana bukanlah orang yang gegabah. Pertemuan-pertemuan itu dilanjutkan dengan beberapa pertemuan lagi. Sembari berunding Anoman beserta para anak buahnya melakukan pekerjaan mata-mata.
Suatu hari Anoman menemani tante belanja pakaian. Ketika pulang, dengan riang tante mengajak Anoman masuk kedalam untuk memamerkan pakaian-pakaian yang baru dibelinya. Tante masuk kamarnya dan keluar lagi dengan pakaian barunya.
“ Bagaimana Anoman, bagus ? “
“ Bagus sekali tante. Tante tampak anggun “ Anoman terpesona
“Ah, jangan memuji dooooooong “ tante berkata genit. Tatapan mata Anoman yang terpesona tampak tulus. Tante Sayem berbahagia mendapat tatapan itu.
###########################
Sayemprobo |
Godaan yang Fatal Tante Sayemprobo
“Aku coba yang lain, ya?” tante kembali masuk ke kamarnya. Tante sudah kenyang tatapan laki-laki yang mengaguminya tetapi kepolosan tatapan mata Anoman lain. Tante menyukai tatapan tulus ini. Tiba-tiba Sayemprobo ingin lebih, ia ingin menunjukkan yang lebih indah dari itu. Ia haus, ingin mendapatkan lagi tatapan mata perjaka ting-ting.
“Anoman, masuk sini. Di dalam ada cermin “ tante berteriak dari dalam kamar.
Dengan ragu-ragu Anoman masuk kamar tante Sayem. Ia heran kamar tante banyak cerminnya. Bahkan diplaponpun ada. Anoman berdiri canggung.
“duduk sini!“ Kata tante sambil me-nepuk-nepuk kasur.
Anoman manut. Kembali ia heran, kasurnya mentul-mentul. Sepertinya ini kasur air? Anoman menebak-nebak.
“Sekarang akan aku tunjukkan yang lebih indah dari tadi. Mau?“
Anoman mengangguk. Tante menyukai anggukan Anoman yang polos. Seperti anggukan anak-anak yang tersipu ditawari permen.
“Tunggu, yaaaa “ Dengan tersenyum amat manisnya pelan-pelan tante membuka stagennya. Tidak lupa diputarnya lagu slow. Anoman bengong memandangi polah tante. Dadanya berdegup kencang ketika tante sudah selesai membuka setagennya. Ketika tante sudah sepenuhnya telanjang bulat, perjaka alumni Panglawung ini sudah seperti sapi. Ngah ngoh. Sikap Anoman yang pah poh ini justru makin menyemangati tante. Ia menari-nari meliuk-liuk mengikuti irama. Ketika lagu diganti ndang ndut yang genit, tante makin bersemangat. Ditunggingkannya tubuhnya sehingga sepasang cangkir gadingnya yang indah menggelantung ranum. Nafas Anoman menjadi makin sesak. Melihat Anoman begitu, tante Sayem makin bergairah. Ia kemudian memunggungi Anoman dengan posisi menungging. Kemudian direntangkannya pahanya lebar-lebar. Tante Sayem begitu bergairah hingga tak terasa ada bagian tubuhnya yang basah. Seumur-umur sang perjaka Anoman belum pernah melihat pemandangan seperti itu. Dilihatnya sesuatu yang merekah dan basah di antara paha tante. Tiba-tiba Anoman mendesah. Oooops … crut … crut … crut …. ia mengalami ejakulasi dini. Dengan tersipu ditutupnya mukanya dengan bantal.
[dalam versi ini ia ejakulasi dini karena masih perjaka. Dalam versi pedalangan karena ia anak dewa yang ejakulasi dini, Anoman menderita penyakit ‘keturunan’ dari Bathara Guru yang gampang ngecrut hanya dengan melihat orang telanjang. ]
Hampir tergelak tante melihat sikap Anoman yang lucu tetapi tante yang sudah pengalaman dengan sabar mendekati Anoman. Dilihatnya kain kampuh poleng Anoman ada bercak-bercak. Karena malu, Anoman tidak berani membuka bantal yang menutupi mukanya. Dengan lembut tante menarik bantal dan Anoman tidak menolak. Namun, ketika bantal sudah ditarik, segera disilangkannya lengannya untuk menutupi matanya. Tante tidak bisa menahan geli. Sambil tertawa ditempelkan pipinya ke pipi Anoman untuk unjuk pengertian. Merasakan sikap tante yang penuh pengertian, Anoman menjadi lebih rilek. Melalui sela-sela tangannya ia mengintip tante yang tersenyum penuh pengertian. Dilihatnya tante kini sedang membuka kain kampuh polengnya. Tiba-tiba Anoman kembali dirundung rasa malu. Seumur hidup ia belum pernah menunjukkan keperjakaannya ke siapapun. Ketika tante membuka kainnya, secara reflex Anoman menutupi lagi mukanya dengan lengannya. Kembali tante merasa geli terhadap tingkah Anoman. Sambil terus menyingkap kain Anoman, tante berkata
“ Mau mimik ? “
“ Mimik ? Mimik apaan, tante ? “
Dengan senyum menggoda tante menyingkirkan lengan yang menutupi muka Anoman. Kemudian didoyongkannya tubuhnya sehingga satu cengkir gadingnya tepat di mulut Anoman. Dengan lahapnya Anoman ‘mimik’. Kembali tante merasa bertambah bergairah. Usahanya menyingkap kain Anoman diteruskan. mengetahui kainnya dikupas, kembali Anoman secara reflex merapatkan pahanya. Kali ini tante tertawa tergelak. Dengan tersenyum tante berkata
“mau disebul ? “
“disebul ? ditiup? Apanya yang ditiup, tante …. ?”
kini Anoman sudah telanjang bulat. Pelan-pelan tante mencari yang disembunyikan Anoman di pahanya. Mula-mula ia membersihkan sisa-sisa cairan yang masih melekat di batang keperjakaan Anoman. Kemudian tante mendekatkan mulutnya .. sensor … sensor … sensor.
#########################
Lhaaaa ini ketemu yang di sensor:
Sensor Off . . . .
+ Ki, tante Sayem yang MILF cantik dan sexy itu kok mau sama monyet?
- Di pewayangan, jaman dulu itu macam-macam makhluk berkeliaran dan berinteraksi dengan manusia. Makanya, monyet masih tergolong ganteng. Lha wong ada Mahesasura, Lembusura, Dinosaura dsb.Lagian Anoman itu kesatria gagah perkasa.. biar mukanya monyet..
+ Jadi saya ini termasuk sinden cantik yo ki?
- Umurmu wis swidak rolas, eling anak putu, setrika dulu mukanya...
Mr. kontilnya Anoman mencuat bagaikan tiang kapal. Sayem menghampiri Anoman dan berlutut dihadapannya. Bibir Sayem langsung mengecup senjata yang telah membuat Anoman tenggelam dalam lembah kenikmatan duniawi yang indah. Lidah Sayem menjilati kepala Mr. kontil Anoman, tepatnya menjilati cairan bening yang keluar dari celah Mr. kontilnya, kemudian mulut Tante Sayem melahap seluruh kepala Mr. K-nya dan disedotnya sampai kering, tidak lupa lidahnya yang lembut dan basah menari-nari dengan sensual.
Anoman membelai rambut dan kepalanya.
“Tante..”
Dia melihat Anoman dan tersenyum, kemudian bangkit dan mengulum bibir dan lidahnya. Anoman masih dapat merasakan aroma memabukan dari cairan pra orgasmenya yang bercampur dengan ludahnya.
“Kau duduk di sini dan nikmati pertunjukannya, tapi tidak boleh dalam bentuk atau cara apapun merangsang atau menyentuh apapun milikku.” (kayak pengumuman resmi departemen kehakiman.
Tante Sayem mengatakan itu disebelah telinga kirinya, sambil mengelus-elus kejantanannya.
“Bagaimana Sayang..?” Tante Sayem menjulurkan lidahnya dan menjilat rahang dan kuping Anoman.
“Ok.” jawab Anoman.
Dia tersenyum nakal dan genit. Sepertinya Anoman telah membangkitkan sisi nafsunya yang terpendam. Sayem mengambil barang-barang belanjaan mereka dan menaruhnya di depan Anoman. Ia mengambil sebuah pakaian dalam berwarna hitam transparan dan mengeluarkan isinya. Sayem menarik bangku meja rias dan menaruhnya di hadapannya, kemudian ia duduk menghadap ke kanan, sehingga sisi kanan tubuh Sayem ada di hadapan Anoman. Kaki kanan Sayem diletakan sedikit lebih maju dari kaki kirinya. Dengan perlahan ia menunduk dan tangannya membelai dan mengelus-elus betisnya yang ramping dan padat. Terdengar suara gesekan halus yang terjadi karena gesekan antara tangan Sayem dengan pakaian dalam yang ia kenakan. Suara ini bagaikan musik eksotis yang luar biasa, hingga cairan beningnya kembali menetes keluar. Ia melihat ke arah Anoman dan tersenyum manis, semanis sodium cyclamate.
“Apa kau suka?”
Anoman hanya dapat mengagguk. Sayem kembali mengelus-elus betis, pergelangan kaki, sampai jari-jari kakinya. Benar-benar pemandangan yang tidak ada bandingannya. Dia sengaja merangsang Anoman. Mr. kontil Anoman makin bertambah keras dan basah ujungnya melihat pertunjukan erotis Sayem. Ia berdiri, baju gaun putihnya ia angkat setinggi pinggang. Pakaian dalam putih transparannya yang sexy membuat mata Anoman berkunang-kunang dan Mr. kontilnya meronta-ronta untuk dapat masuk ke dalam mbakyu Tempik Tante Sayem dan ngajak bersetubuh dengannya habis-habisan. Itulah rencana balas dendam atau bisa dibilang rewardnya karena Sayem telah dengan sengaja menggoda dan membuatnya demikian terangsang. Sayem membelakanginya dan membungkuk sehingga pantatnya tepat di depan mata Anoman. Ia turunkan pakaian dalam putihnya pelan-pelan. Ketika Pakaian dalamnya telah melewati selangkangannya, dengan jelas dapat dilihat mbakyu T-nya yang berwarna merah muda diseliputi oleh cairan nafsu Sayem, membuat Anoman ketagihan, dan bunga di selangkangan itu pasti mekar dengan indah. Anoman yakin Sayem juga merasa terangsang dengan pertunjukan solonya sendiri. Satu persatu Kaki Sayem diangkat dan keluar dari lapisan pakaian dalamnya. Setelah itu Sayem melemparkannya ke ranjang di sebelah Anoman.
Ia mengambil pakaian dalam berwarna hitam transparan dan memasukan tangannya ke kaki bagian kanan pakaian dalam tersebut, ia raih ujungnya dan ia tarik ke atas. Sayem kembali duduk di ujung bangku. Ia masukkan ujung kaki kanannya ke dalam pakaian dalam dan tanganya menarik pakaian dalam itu ke atas mengikuti lekuk tumit dan betisnya sampai lutut. Dengan cara yang sama ia lakukan lagi dengan kaki kirinya sambil melihatnya dengan tatapan penuh dengan nafsu. Pakaian dalam di tarik ke atas sampai ke pinggangnya. Sayem merapikan pakaian dalamnya mulai dari ujung kaki sampai ke pangkal pahanya. Mr. kontil Anoman rasanya ingin meledak saat itu juga. Ia jilat bibirnya untuk menggoda Anoman. Entah sudah berapa banyak cairan kenikmatan Anoman mengalir. Bajunya ia rapikan kemudian dengan gaya seperti seorang peragawati Sayem berjalan lenggak-lenggok di hadapan Anoman. Saat ini juga, Sayem telah telanjang bulat. Mr. kontil dan selangkangan Anoman sudah basah total. Pikirannya hanya terfokus pada Tante Sayem yang asing baginya ini. Diperhatikannya wajah Sayem yang cantik dan manis seperti sedang menahan sesuatu. Setiap pasang pakaian dalam yang telah ia pakai semuanya meninggalkan bercak basah pada selangkangannya. Celana hitam tipis yang ia kenakan tidak dapat menahan cairan manisnya sehingga dengan sinar matahari sore Anoman dapat melihat dengan jelas ujung celana hitam tipis bagian atas berwarna lebih gelap seperti terkena air. Tidak lain dapat ia simpulkan cairan itu berasal dari mbakyu T-nya Sayem yang sudah sangat sensitif dan horny.
“Tante cantik sekali..”
Ia datang menghampiri Anoman . Langsung Anoman didekap dan ditidurkan di atas ranjang. Dicumbunya Anoman dengan penuh nafsu pelampiasan dan dengan tangan kirinya Anoman mendarat di selangkangan Sayem yang sudah banjir. Dielus-elusnya bibir-bibir mbakyu T-nya. Sayem mendesah dan bergetar. Dikonsentrasikannya jari tengah pada ngitilnya. Ditekannya dengan sedikit kencang dan digetarkan tangan Anoman. Sayem mendesah dengan kencang dan dalam hitungan detik seluruh tubuh Sayem menggeliat hebat dan otot-otot pinggul Sayem bergetar dengan kencang.
“Acong Sayaaangg..!” Sayem meneriakan nama asing di kuping Anoman . Kiranya itulah kebiasaan panggilan mesra Tante Sayem kepada suaminya dulu.
Gelombang demi gelombang orgasme ngitil Sayem membuktikan betapa nikmatnya kenikmatan seksual. Setelah hampir satu menit, orgasme Sayem mulai mereda. Ia menatap Anoman dengan penuh kasih. Dibantunya jari Anoman masuk ke dalam mbakyu T-nya Sayem dan mencari titik Daerah kenikmatannya. Badan Sayem kembali menggeliat dan desahan yang keluar bagaikan musik erotis di telinga Anoman . Dengan variasi tekanan Sayemprobo dirangsang daerah kenikmatannya. Sampai pada akhirnya meledaklah orgasmenya. Dikulumnya payudara Sayem yang sengaja disodorkan itu dan lalu dihisap kencang-kencang. Otot-otot dinding mbakyu T-nya Sayem berkontraksi kencang sekali mendorong jari Anoman. Anoman mempertahankan posisinya dan Sayem meronta-ronta dalam kenikmatan orgasme yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Cairan yang hangat mengalir keluar dari dalam mbakyu T-nya. Anoman ditekan kepalanya oleh wanita itu hingga berpindah posisi dan mengulum mbakyu T-nya Sayem dan madu murni yang keluar dari dalam. Lidah Anoman disuruh julurkan untuk merangsang kembali Daerah kenikmatannya. Sayem kembali bergetar tiada henti. Cairan hangat itu kembali keluar tiada habis. Dihisap dan ditelannya habis semuanya oleh Anoman.
Setelah puas, Anoman dimintanya mengangkat kedua kaki Sayem yang sudah lemas ke pundaknya. Kepala Anoman berada di tengah-tengah kakinya. Dimasukannya Mr. kontil Anoman dengan bantuan jarinya yang lentik. Mulut Sayem terbuka lebar namun tidak ada suara. Mr. kontil Anoman menemukan surga didalam mbakyu T-nya. Ditariknya keluar dan masuk lagi dengan lembut dan stabil dengan imbangan gerakan pantat Sayemprobo. Dibelai dan dielusnya kedua kaki Sayem yang lembut dan seksi. Sayem dengan pasrah tapi aktif menikmati percintaan ini. Mata Sayem terpejam dan nafasnya pendek dan cepat. Anoman juga tidak akan dapat bertahan lama setelah semua rangsangan visual yang ia berikan, namun Anoman mencoba untuk bertahan. Mbakyu T-nya Sayem yang sudah terlalu sensitif langsung meledak lagi. Anoman sudah tidak dapat bertahan lebih lama lagi, karena dinding-dinding mbakyu T-nya meremas-remas Mr. kontil Anoman. Ditariknya Mr. kontil Anoman dan memasukannya ke dalam mulut Sayem. Dengan setia ia menerima semua semburan orgasme Anoman dan Sayem menghabiskan madunya. Badan Anoman bergetar dan mendesah nikmat. Sayem membuka matanya dan menatap Anoman dengan manis. Anoman tahu dia pasti kelelahan karena mengalami orgasme kencang secara berturut-turut. Setelah bersih dikeluarkan Mr. kontilnya, namun Sayem menolaknya. Dengan segenap tenaganya ia berbalik dan membaringkan Anoman di atas ranjang. Bidadari cantik ini terus memberikan layanan mulut dan jilatan pada kejantanan Anoman yang tetap keras. Lidah Sayem menelusuri seluruh bagian dari batang Mr. kontilnya. Makin lama Sayem semakin lancar mengulum Mr. kontil Anoman. Diganjalnya kepala Anoman dengan beberapa buah bantal agar dapat melihat pemandangan yang indah ini. Tante cantik mantan istri perwira Alengka ini benar-benar sangat menikmati dan menyukainya. Anoman tidak ingin sensasi dan waktu ini berlalu. Kapi Anoman benar-benar laki-laki yang beruntung. Menit-menitpun berlalu tanpa terasa. Orgasme kuat kembali mengambil alih tubuh dan pikiran Anoman. Kali ini Sayem sengaja mengumpulkan madu orgasmenya di dalam mulutnya, kemudian ia bermain-main dengan Mr. kontil Anoman dan spermanya. Hasilnya Mr. kontil Anoman berlumuran madu putihnya. Sambil tersenyum dan memandang Anoman ia menjilat dan menghisap habis semua madu yang berceceran. Meskipun telah berorgasme dan ejakulasi berkali-kali kejantanan Anoman masih menolak untuk istirahat dan tetap tegak mencuat dengan perkasanya. Setelah dipuaskan, kini giliran Tante Sayem 'membalas budi'. Ia mengesek-gesekkan punggung Anoman yang tidur telungkup dengan tubuhnya sendiri. Payudaranya digunakan untuk 'memijiti' punggung Anoman. Anoman merasakan enaknya saat ujung payudara Sayem menyentuh badannya. Dadanya yang putih mulus bergesek-gesek dengan punggung Anoman yang kekar. Bulu-bulu mbakyu T-nya juga menggelitik bagian pantat dan paha Anoman. Sementara Sayem juga merasa kegelian terutama di bagian sekitar pahanya yang bergesekan dengan paha Anoman yang berbulu halus.
Anoman membalikkan badan dan tidur telentang. Mr. kontilnya yang besar berdiri dengan gagahnya. Sayem kembali menggunakan payudaranya untuk 'memijiti' muka Anoman yang bereaksi dengan menjilati dan mengecupi payudara Sayem. Tangan Sayem yang halus kemudian memegang Mr. kontil Anoman dan mulai mengocoknya. Setelah itu dijepitnya Mr. kontil Anoman yang putih diantara kedua payudaranya yang putih dan menggesek-gesekkannya.
Bagi Anoman, sungguh enak sekali rasanya Mr. kontilnya dijepit dan digesek-gesek di antara payudara Tante Sayem. Apalagi sesekali kepala Mr. kontilnya membentur dagu Sayem. Saking enaknya sampai-sampai ia hampir mengalami ejakulasi lagi.
+ Kok gak ndang main-main to ki?
- Sik to, jangan buru-buru. Nanti kurang erotizz
+ Woo, gitu to?
- Yo, mangkane aja cerewet.
+ Nggih..
Untung sekali ia adalah Kapi Senggono Marto yang punya stamina tinggi, dan prajurit gladiator pilihan sehingga ia bisa menahan gejolak nafsunya supaya tidak ejakulasi prematur. Tentu adalah suatu kerugian besar kalau ia tidak dapat menikmati tubuh Tante Sayem hari ini. Tante Sayem meminta Anoman untuk tidur telentang. Kini giliran dia yang mengeluarkan tenaga dan berusaha. Ia duduk di atas Anoman. Dimasukkannya Mr. kontil Anoman ke dalam mbakyu T-nya kemudian digoyangnya tubuhnya naik turun sambil mendesah-desah. Payudaranya meski kenyal dan kencang namun bisa naik turun mengikuti gerakan tubuhnya. Badannya jadi basah berkeringat. Rambutnya agak awut-awutan. Kedua tangan Anoman langsung merengkuh payudaranya dan meraba-rabainya, memainkan kedua putingnya dengan jari-jemarinya. Gerakan Tante Sayem semakin cepat dan tak beraturan, Anoman merasakan betapa cengkeraman liang mbakyu T nyonya itu semakin ketat dan terus berdenyut-denyut tak beraturan. Tiba-tiba nyonya itu menggeram hebat sambil menghempaskan pantatnya dengan keras, Mr. kontilnya tertanam kuat sampai ke pangkalnya. Tubuh nyonya itu agak melenting ke belakang, sampai akhirnya datanglah orgasmenya yang kesekian kali malam itu. Setelah itu gerakannya makin lama makin pelan sampai akhirnya ia melepaskan diri dari Anoman dan merebahkan diri ke dada Anoman. Tubuhnya terkulai lemas. Napasnya terengah-engah. Badannya telah basah oleh keringat. Padahal kamar itu udaranya cukup segar. Demikianlah Tante Sayem yang sorenya berkeringat karena olahraga lari di tempat, malamnya di dalam kamar yang sama ia kembali berkeringat karena 'olahraga duduk di tempat'. Namun bedanya kali ini ia merasa puas sekali. Anoman sempat khawatir akan kehamilan akibat hubungan mereka. Ia jadi antara khawatir dan tidak. Lho kok begitu? Ya, memang wajahnya nampak seperti monyet putih, tapi Senggono Marto ini keturunan dewa dan ibunya Andini cantik sekali. Kalaupun jadi, keturunannya pasti cantik atau ganteng. Tapi Sayem segera berbisik bahwa kalau bisa dia ingin hamil lagi dan membesarkan anak tersebut. Berangsur-angsur kekhawatiran Anoman menghilang. Kini bukan saja eks istri perwira Alengka ini yang berselingkuh, Anoman pun turut terjerumus dalam perselingkuhan terencana ini. Perselingkuhan yang dirasa adalah akan menjadi abadi.
***
Melihat orangnya, tante ini sama sekali tidak menyeramkan, sebaliknya malah, setiap orang laki-laki, tua maupun muda, kalau dia waras otaknya dan tidak buta, sudah tentu akan mengakui akan kecantikan tante Sayemprobo. Cantik jelita dan manis sekali dia, wajahnya bulat telur dengan dagu kecil meruncing, tulang pipinya sedikit menonjol sehingga membuat lekuk yang manis, dahinya melengkung halus dan putih, dihias anak rambut tipis halus di bawah rambut disemir blonde yang disisir ke belakang, lalu rambut yang subur dan amat panjang itu digelung dengan model indah sekali di atas kepala, seperti gelung kaum puteri istana Eropa, merupakan hiasan kepala yang aneh akan tetapi menarik, rambutnya dihias pula dengan kembang-kembang terbuat dari emas dan batu kemala hijau. Alisnya hitam kecil panjang tanpa dibantu alat, memang bagus bentuknya, dan sepasang matanya amat indah dan hidup, lebar dan bening sekali, kadang-kadang dapat mengeluarkan sinar tajam menembus jantung, kadang-kadang keras seperti baja dan dingin seperti salju, akan tetapi kadang-kadang, dibarengi suara rintihan seperti kucing merayu, mata itu mengeluarkan sinar yang halus lembut dan penuh kehangatan dan janji muluk. Bulu matanya lentik panjang, menambah keindahan sepasang mata itu. Hidungnya sedang saja, akan tetapi mulutnya! Banyak pria menelan ludah kalau menatap mulutnya karena setiap gerak bibirnya mengandung janji kenikmatan dan kemesraan yang menggairahkan. Wajah yang cantik jelita ini masih ditambah lagi oleh bentuk tubuh yang langsing, ramping padat berisi dengan lekuk-lengkung yang penuh kewanitaan dan kelembutan. Pendeknya, tante ini memiliki tubuh yang agaknya memang khusus diciptakan untuk membangkitkan gairah berahi kaum pria, dan semua gerak-geriknya menunjukkan kecondongan yang khas seperti telah dikhususkan untuk bercinta. Namun Ia masih penasaran ingin mengajari Anoman dan menambah pengalaman seksnya lebih lanjut. Suatu hari diajaknya Anoman untuk check in di satu villa hotel di daerah pegunungan yang dingin. Tante dan Anoman memasuki villa dan membawa segala keperluan yang telah ia siapkan dari rumah. Sayem pun lantas mengeluarkan makanan juga penganan yang akan mereka santap malam nanti. Sementara Anoman mencoba menyiapkan makanan, tiba-tiba entah sudah berapa lama dia mengamati 'kesibukan'-nya, di sampingnya berdiri Tante Sayemprobo. Dalam pakaian menari (gaun sangat ketat) dia menampakkan kemolekan lekuk tubuhnya. Dan tanpa basa-basi lagi dia berlutut di depan Anoman. Selanjutnya, tanpa berkata sepatah pun, kedua tangannya dengan leluasa mulai melepas baju Anoman dan celananya sendiri. Bibirnya yang sering dikhayalkan menciumi Anoman, mulai menjelajahi leher, telinga dan dada, lidahnya juga seakan tak mau kalah beraksi. Anoman semakin tenggelam dalam kolam kenikmatan waktu Tante Sayemprobo menjilat, mengecup, dan menggigit kecil puting dada. Jemarinya mulai mengelus Mr. kontil dalam gerakan yang sangat cepat dari balik celana Anoman. Anoman memindahlan tangannya dari pantat Sayem kearah bawuknya. Dia mulai memegang bulu bawuknya. Nafsu Sayem makin tidak tertahan.
“Gerakkan tanganmu maju mundur ”, kata Sayem mengarahkan.
Anoman pun mulai menggerakkan tangannya di atas bawuknya. Gesekan antara tangannya dan bulu bawuknya makin membuat mbakyu T-nya Sayem basah. Sayempun sedikit menunggingkan badannya untuk mempermudah tangan Anoman bermain di atas bawuknya.
“Masukkan jari tengah kamu ”, pinta Sayem setengah memohon.
Anoman pun mulai mengerti jalannya permainan ini. Dia mulai memasukkan jari tengahnya kedalan mbakyu T-nya Sayem sambil terus menggosok-gosoknya. Sentuhan tangannya sesekali menyentuh ngitilnya, dan itu makin membuat Sayem bernafsu. Suara Sayem makin lama makin meracau karena keenakan.
“Iya ..yang itu. Gosok ‘itu’ ku ”.
“Yang mana?”, katanya polos.
Sayem pun tertipu, dia kira masih terlalu polos.
Lalu Sayem membalikkan tubuhnya, sehingga Anoman kini dapat melihat seluruh tubuh Sayem yang telah bugil dengan leluasa.
“Kamu mau pegang payudaraku?”, tanya Sayem sambil memgang kedua tangannya dan mengarahkannya ke kedua payudaranya. Sayem meremas tangannya sehingga tangannya itu meremas kedua buah dadanya.
Setelah meremas-remas buah dadanya, Sayem pun menarik kepala Anoman dan mengarahkannya ke dadanya. Diapun mulai menjilati putingnya, matanya terpejam Sayempun makin mendesah tidak karuan.
“Oouuh…aaahh…euuhhh…”, tante Sayem mulai liar.
Tangan Sayem tidak tinggal diam. Sayem mulai meraba celana Anoman dan memegang lagi kemaluannya yang sudah tegang dari tadi. Tangan Sayem menarik retsletingnya dan mengeluarkan kemaluannya. Cukup besar berbulu dan putih sekali, hanya sedikit lebih panjang dari genggamannya. Tangan Sayem mulai memainkan kejantannya, Sayem mulai mengocoknya. Akhirnya Sayem berhenti. Sayempun duduk dan mulai melucuti Anoman . Dilihat Kemaluannya baru sedikit ditubuhi bulu-bulu halus. Sayem menyuruhnya terlentang. Sayempun mulai melakukan oral kepadanya dalam posisi berlutut.
“Hmmph...mmph…mmphh”, suara mulut Sayem yang sedang mengulum batang kemaluannya sambil tangan Sayem memainkan kedua bolanya.
“Aahhhh…ahhhh…enak nyaman tante”, Anoman berteriak keenakan.
Anoman merubah posisinya dari tidur menjadi duduk. Tangannya kini memainkan buah dadanya yang besar. Sesekali Sayem berhanti mengulum batang kejantanannya untuk menikmati remasan tangan Anoman . Tangan kiri Sayem kini beralih memainkan ngitilnya. Sayem benar-benar menikmati semua ini.
Tiba-tiba Anoman berteriak,
“Aa..aa..aaahhhhh, geli banget tante. Aaahh..aaahh…aaahhh…ma..ma..mau kkkelluuaaarrr”, Sayem makin mempercepat mulutnya dan makin menghisap kuat-kuat batang kejantannya.
Tidak berapa lama…..
“AAAAHHHHHHH…AAAHHHHHH…AAAAHHHHHH”, Anoman mengeluarkan cairan spermanya di dalam mulutnya.
Sayem sempat terkejut, karena banyak sekali cairan sperma yang dikeluarkan anak muda ini.
Sperma yang telah dikeluar didalam mulut Sayem dikeluarkan lagi ke atas batang kemaluannya, hanya untuk dihisap lagi. Anoman terlihat begitu menikmati oral seks ini. Akhirnya ditelan semua sperma Anoman , dan dihisap lagi kemaluannya untuk membersihakan sisa-sisa spermanya.
“Enak ?”, tanya Sayem puas.
“Enak banget. Kok bisa begitu?”, jawabnya polos.
Sayem hanya tertawa sambil menjawab, “ada yang lebih enak, mau?”.
Sayem pun mulai mengulum kembali batang kejantanan Anoman yang telah terkulai. Sayem sengaja melakukan oral terlebih dahulu kepada Anoman, supaya nanti saat permainan utama dia tidak cepat ‘keluar’. Pelan-pelan Sayem mulai menjilati kemaluannya. Posisi Anoman kini tiduran kembali dengan kedua kaki diangkat, sehingga kepala Sayem berada dikedua pahanya. Jilatan Sayem mulai berubah menjadi kuluman. Semakin lama semakin cepat, Sayempun mulai memperkuat hisapan pada kepala kejantanannya. Sesekali paha Anoman menjepit kepala Sayem menahan rasa geli di batang kejantanannya. Ketika batang kejantanan Anoman telah berdiri lagi Sayem menghentikan oralnya.
“Eh..kenapa tante?”, tanyanya heran.
“Gantian, masa kamu saja yang enak?!”, katanya.
“Maksudnya?”.
Sayem pun mulai berbaring dan menarik Anoman ke pelukannya. Sayempun mulai menciumnya. Mula-mula dia seperti risih, tetapi permainan lidah Sayem mulai mengajarinya untuk berciuman. Mereka terus berpelukan sambil berciuman, sesekali batang kejantanannya menyentuh ngitil Sayem dan ini membuatnya makin menggila. Puas berciuman, Sayem mengarahkan buah dadanya ke kepala Anoman. Kini Anoman telah tahu apa yang harus dilakukan.
Nafsu Sayem makin tak tertahan. Sayem mengangkat kepala Anoman , “, jilati ‘itu’ tante”.
“Yang mana?”.
Sayem mengambil posisi bersandar pada pinggiran tempat tidur. Ditekuknya paha Sayem dan dibuka lebar-lebar pahanya. Kedua tangan Sayem memegang mbakyu T-nya, jari-jarinya menyisir bulu kemaluan. Setelah terlihat jelas bawuk Sayem yang telah basah dari tadi, ditunjukan ngitilnya dengan kedua jari telunjuk.
“Yang itu , jilati ‘itu’ tante”, pinta Sayem setengah memelas.
“Yang ini?”, katanya sambil menyentuh ngitilnya.
Sontak Sayem menggelinjang, sentuhan tangan Anoman pada ngitilnya membuat tubuh Sayem seperti melayang. Dia tampaknya menikmati hal ini.
“Yang ini ya?”, tanyanya lagi sambil mulai memainkan ngitilnya.
“Aaaahhhh…ii..iiyyaaa…yang itu. Ka..kha..kamu nakal ya”, kata Sayem mulai terengah-engah.
“Aaaahhhh…oouuuhh….uuuhhhhh….jilati saja ”, kata Sayem tak tahan sambil menurunkan kepalanya ke kemaluannya.
Anoman mulai menjilati mbakyu T-nya, mula-mula merasa aneh, mungkin karena aroma khas mbakyu T yang telah basah. Sayempun makin melebarkan pahanya, sambil tangannya membuka mbakyu T-nya agar tampak ngitilnya oleh Anoman .
“Jilat yang ini ”, kata Sayem sambil menunjukkan letak klitoris.
Anoman mulai menjilati ngitil Sayem dengan lidahnya. Sayempun memegang kepalanya dan menggerakkan kepala Anoman naik turun di atas ngitilnya. Gerakan lidah Anoman yang kasar menari diatas ngitil Sayem membuatnya hampir mencapai orgasme. Cepat-cepat diangkat kepala Anoman dan ditarik badannya kearahnya. Dengan tidak sabar dipegang batang kemaluannya yang telah keras kembali, diarahkan ke mbakyu T-nya. Cllep…bleessshhh…batang kejantanannya langsung masuk kedalam mbakyu T-nya Sayem yang sudah semakin basah.
“Aaaaahhhh…goyang aaahh yaa terus goyanghh”, teriaknya.
Merasa remasan dan tekanan tangan pemuda itu di pantatnya telah berkurang, Sayem berbalik menaiki tubuh Anoman dan mulai memompa batang Mr. kontil Anoman dengan gerakan perlahan sambil menjilat-jilat telinga pemuda itu, kemudian nyonya cantik itu dengan ganas melumat bibir Anoman.
Melihat betapa pemuda itu merem-melek keenakan Sayem hanya tersenyum, jilatannya berpindah keputing pemuda itu, kini ganti dia yang menjilat dan menyedot puting susu pemuda itu dengan ganas, gerakannya mulai makin cepat tak beraturan, remasan liang senggama perempuan itu membuat Anoman tak bakal kuat bertahan lebih lama lagi, pemuda itu memeluk dengan kuat dan mulai ikut menggoyangkan pantatnya menyambut.
Sayem mendesis geram, “Kamu memang anjrit ... ahhh mau enak malah bertingkah”, digigitnya leher pemuda itu, gerakan nyonya cantik makin cepat dan menghentak-hentak, “kamu kurang asem, anjrit ... aku juga sudah hampir tak kuat lagi”, lanjutnya dengan nafas memburu.
Anoman tak jauh berbeda hanya dia tak dapat menyalurkan tenaga ke Mr. kontilnya untuk melawan remasan dan sedotan tenaga wanita itu, diremasnya rambut perempuan itu dengan diacak-acak, pemuda itu mengejang kuat dan berusaha untuk bertahan dan mengangkat pantatnya setinggi mungkin, batang Mr. kontilnya berdenyut-denyut dengan kerasnya, Sayem berusaha mmemberikan kedutan dan isapan menggunakan otot-otot senggamanya yang sudah terlatih itu dan menghempas-hempaskan pantatnya dengan kuat. Pertahanan pemuda itu habis sudah, Mr. kontilnya berdenyut-denyut dan menyembur dengan kuat ke dalam liang senggama perempuan itu. Anehnya, tak setetespun air kenikmatan itu yang tercecer, semuanya diisap habis ke dalam rahim nyonya cantik ini. Sayem menekankan pantatnya dengan panik, tanpa dia maui ternyata dinding dinding kenikmatannya berkedut-kedut keras, tubuhnya bergetar hebat melenting-lenting seperti seperti penunggang yg hendak terlempar dari pacuan kuda binal. Diapun telah mencapai puncak birahinya, lalu Anoman yang sudah sejak tadi mencapai puncak birahi dengan Mr. kontil masih agak-agak tegang ikutan terkapar di sebelahnya.
#########################
Sensor ON lagi . . . . . .
Demikian, sejak malam itu Anoman bukan lagi perjaka. Hampir setiap malam Anoman ‘dimimiki’ tante Sayemprobo.
Episode 50
Anoman Picak
Tanpa terasa putik suka mulai bersemi didada Sayemprobo. Anoman yang hampir selalu hidup dalam keprihatinan menikmati dimanjakan tante. Anoman diajak makan-makan ke resto yang lezat-lezat, dibelikan pakaian bagus-bagus, dll, bahkan dibelikan kuda agar bisa kesana kemari dengan lancar.
Namun, Anoman belum cukup berpengalaman memenuhi kehausan tante di ranjang. Tante masih senang cek in di motel-motel dengan perwira-perwira senior Alengka, yang lebih bisa memuaskan hasratnya. Anoman bukannya tidak tahu tetapi ia tidak ambil pusing. Ia adalah prajurit yang taat dan mendahulukan tugas. Benaknya dipenuhi oleh tugas-tugas yang belum tuntas dikerjakannya. Pekerjaan mata-mata dan pendekatannya ke Wibisana berjalan sangat alot, belum menampakkan hasilnya. Beberapa kali pertemuan dengan Wibisana selalu berakir dengan keraguan. Posisi Wibisana sulit. Di satu sisi ia punya ambisi kuat untuk naik tahta tetapi ia tidak cukup punya alasan untuk memusuhi kerabat-kerabatnya, terutama yang senior. Di sisi lainnya lagi partai fasis membuatnya gerah. Tawaran Anoman memberinya peluang untuk menghantam Indrajid dan gengnya.
“Anoman, sebenarnya apa yang sangat kau harapkan dariku “
“ Pertama, kami membutuhkan dukungan keuangan, baik untuk melakukan invasi ke Alengka maupun untuk bekal nantinya merebut kembali tahta Ayudyo. Kedua, kami membutuhkan Radèn sebagai konsultan dalam invasi ke Alengka. Yang bisa kami berikan adalah merajakan kembali Radèn.
“ Aku belum mengambil keputusan tetapi sedang mempertimbangkan. Ada beberapa skenario. Skenario pertama, aku berikan dana bantuan ke Pancawati untuk invasi bukan ke Alengka tetapi ke Ayudyo. “
“ Tetapi dengan begitu Radèn sulit menggapai cita-cita … “
“ Betul, itu yang sedang kupikirkan. Skenario kedua, aku izinkan invasi ke Alengka tetapi dengan jaminan para pinisepuh tidak terbunuh … “
“ Wah, ini sulit. Dalam peperangan sulit sekali menjamin bahwa mereka tidak terbunuh. Apakah mereka mau ditawan ? Saya ragu itu …. “
Perundingan kembali macet. Anoman yang sudah selesai dengan penyidikan mata2 menyimpulkan bahwa sangat sulit bagi Pancawati untuk bisa menginvasi Alengka tanpa bantuan Wibisana. Wibisana tidak hanya sekadar memberi bantuan keuangan tetapi nasehat2nya untuk mengalahkan Alengka diperlukan. Tanpa Wibisana, invasi ke Alengka hal yang mustahil.
Sementara itu makin lama tante Sayemprobo makin menjadi posesif terhadap Anoman. Beberapa bulan kemudian Sayemprobo hamil dan ia menggunakan ini untuk menuntut Anoman menikahinya. Anoman menolak, selain karena ia tidak mencintai, ia meragukan siapa ayah anak itu ? Anoman menuduh itu hasil perselingkuhan Sayemprobo dengan perwira-perwira senior. Selain itu, dalam tugasnya sebagai mata-mata, mustahil Anoman menikah karena ini akan mengundang perhatian khalayak. Mula-mula tante menggunakan hansip untuk memaksa Anoman menikahinya tetapi Anoman berkelit dengan mengatakan itu karena suka sama suka. Tante merasa dipermalukan penolakan Anoman. Dari rasa mencintai menjadi posesif kini tante menjadi sangat marah akan penolakan Anoman. Selama ini ia selalu dikagumi dan diingini pria-pria yang dikencaninya. Ini ada pemuda miskin kere berani menolaknya? Saking marahnya, tante kebablasen. Ia meracun Anoman. Maksudnya untuk memberi pelajaran anak sialan itu tetapi Anoman menjadi buta. Beruntung Kolo Wasamitra mengetahui keadaan Anoman. Anoman dibawa ke dokter dr. Suharko. Walau ia spesialis penyakit dalam, ia bisa juga mengobati kebutaan Anoman. Setelah peristiwa ini Anoman terpaksa mengungsi, pindah kost ke daerah pinggiran agar penyamarannya tidak ketahuan. Dewi Sayemprobo yang makin marah akirnya mengadu kepada anaknya Dityo Kolo Pratolomaryan yang perwira muda Alengka. Sejak itu gerak gerik Anoman dan pasukannya menjadi tidak leluasa lagi karena Alengka melaksanakan sweeping. Anoman menjadi buron, bukan karena kasus terorisme atau kegiatan mata-mata tetapi karena pelanggaran susila. Itulah akibat Anoman glanyongan. Tugas menjadi makin sulit dilaksanakan. Melihat keadaan yang makin genting, terpaksa Anoman mendesak Wibisana untuk membuat keputusan. Keadaan Wibisana yang sedang dilanda kebimbangan membuat Anoman nyaris kehilangan harapan. Tanpa Wibisana, misi invasi ke Alengka akan menjadi misi bunuh diri yang sia-sia.
By: Ruhul Yaqin
Senin, 31 Maret 2014
Karya Pengarang Lain
0 Response to Anoman Duta
Posting Komentar