Pemerkosaan Merriana, Sang Ketua OSIS Cantik | kisahbb2

Pemerkosaan Merriana, Sang Ketua OSIS Cantik

Merriana
 Suatu pagi di sebuah Sekolah Negeri ternama terlihat sibuk aktivitas di sekolah. Semua murid baru saja berdatangan untuk menimba ilmu disekolah mereka, tak terkecuali dia. Ia adalah Meriana sang ketua OSIS sekaligus siswa berpengaruh sepanjang sejarah sekolah SMA Negeri  3 ******. Bagaimana tidak semenjak  ia menjadi ketua OSIS banyak sekali event – event besar yang diadakan di sekolah. Mulai dari konser musik dengan artis papan atas hingga menjadikan sekolah sebagai tuan rumah pada suatu kompetisi bagi sekolah elit lainnya di kota. Selain itu fasilitas kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya juga diperbaiki semua karena hasil jerih payahnya. Namun itulah yang terlihat dari depannya saja, kisah gelap di balik itu semua ada di dalam cerita ini.

Merriana setelah turun dari mobilnya tidak langsung menuju ke kelas tetapi langsung ke ruang kerja OSIS dimana sudah ada sekitar 20 anggota yang menjadi tim suksesnya. Jangan bayangkan bahwa ruangannya hanya ukuran 4 X 4. Ruangan OSIS Merriana sungguh luas dan didalamnya sudah ada beberapa fasilitas seperti meja bundar seperti dalam konfrensi serta proyektor yang siap digunakan untuk membahas kegiatan – kegiatan yang dilakukan, bahkan tak ketinggalan AC di dalamnya. Pagi itu mereka langsung membahas mengenai kegiatan acara yang akan diadakan bulan ini dan bulan –bulan berikutnya. Merriana benar – benar seorang Dewi yang turun dari khayangan dan telah memberkati sekolah itu menjadi sekolah yang terpandang. Selain itu kecantikannya sangat luar biasa sangatsuituntuk menggambarkannya dengan kata – kata, namun bisa dijelaskan secara sederhana. Wajahnya sangat cantik dan imut. Rambutnya panjang terurai dan hitam lurus terawat. Bodynya begitu indah seperti sudah diciptakan oleh Tuhan dengan proporsional. Payudara yang montok namun diimbangi dengan pinggulnya yang juga semok sehingga bila diliha dari belakang tubuhnya seperti biola yang sangat indah dipandang. Apalagi seragam sekolahnya sangatlah ketat sehingga payudarnya terlihat menonjol serta rokabu – abunya yang pendek kira – kira 20cm diatas lutut dan juga ketat sehingga pinggulnya terlihat semok.  Tak ketinggalan kaos kaki panjang yang menutupi betisnya dan sepatu kets. Maka jangan pernah berhayal untuk menjadi pacarnya karena semua tidak ada berhasil menembaknya, bahkan pdkt dengannya sangatlah mustahil. Bagaimana tidak, baginya anak – anak disekolahnya itu hanyalah anak biasa yang tidak memiliki daya tarik baginya. Setiap ada yang mau mengajaknya berkenalan selalu tidak dihiraukannya. Tetapi Merriana lebih tertarik dengan pria yang lebih tua dari dirinya. Hingga suatu saat ada seorang anak yang sangat cupu bernama Brian. Ia ingin sekali bisa berdekatan dengan Merriana. Brian adalah lelaki yang cupu dari kacamata tebal yang ia gunakan, rambut yang terlalu rapi dan bajunya yang dimasukkan ke celana. Ia mencoba beberapa cara PDKT mulai dari via pesan singkat, chatting, social media namun tak satupun yang dibaca oleh Merriana. Ia juga berusaha untuk menelpon Marriana.

“hallo, ini Merriana ya”  sapa Brian lewat telepon 
“iya, dengan siapa yah” Jawab Merriana dengan suara yang lembut seolah nyanyian dari surga
“mmmm…. Gue Brian….” Brian mejawab dengan terbata – bata karena gugup
“hah, Brian siapa ya? Gue gak punya temen yang namanya Brian” Ujar Merriana dengan nada yang ketus kali ini
“mmmm… jadi gue pengen kenal….” Kata Brian lagi dengan gugup
Belum sempat meneruskan perkataannya Merriana menjawab “ Sorry ya, gue gak ada waktu buat kenalan sama cowok gak jelas”
“tut…tut…tut..” suara telepon terputus
Hati Brian hancur karena baru awalnya saja sudah sulit seperti ini,tetapi ia masih tidak menyerah dia akan melanjutkkannya besok lagi.
Keesokan paginya Brian menunggu sesorang di sebuah parkiran mobil. Ternyata ia menunggu Merriana di parkiran eksklusif khusus untuk Merriana. Langsung saja ada sebuah mobil sedan sport menuju ke arah parkiran tersebut dengan kencangnya. Saat Merriana keluar dari mobil langsung saja Brian menghampirinya.
“Merr, gue Brian yang tadi malam telpon kamu” Kata Brian agak gugup
“mmm, ada apa Brian”Merriana mulai menanggapinya dengan posisi bersandar di mobil sambil menyilangkan tangannya ke dada.
“gue pengen kasih ini ke kamu” Brian memberikan sepucuk bunga untuknya
“wow, terima kasih Brian” Merriana pura –pura menerima bunga itu dan menciumnya
“iya sama – sama” Kata Brian lagi dengan terbata – bata
“oke gue mau ke kelas dulu” Kata Merriana sembarilengsung meninggalkan tempat itu
“Yesss”  Brian sangat senang sekali akhirnya bunga itu diterima oleh Merriana

Brian tidak tahu bahwa sebenarnya Merriana sama sekali tidak tertarik dengannya. Bunga yang ia terima dari Brian langsung ia lempar ke tempat sampah tanpamemikirkan perasaan yang tulus yang diberikan oleh anak yang memang tidak ganteng itu. Tetapi disisi lain Brian sangat senang dan mengeatakan kesemua temannya satu kelas.temannya hanya tersenyum sedikt untuk menghiburnya karena mereka sudah tahu bahwa bunga itu pasti dibuang. Tidak dengan sahabatnya Sandy yang menangapinya dengan serius dan merasa sangat senang. Sandylah yang selama ini memberikan semangat kepada sahabatnya itu untuk mendekati Merriana.
“Sob, berhasil, semuanya karena elo Sob” Ujar Brian sambil memuji sahabatnya itu
“oh ya, gitu dong itu baru temen gue, terusin Bro jangan nyerah” kata Sandy yang masih memberi semangat kepada sahabatnya itu.
“eh ada apaan nih” Gery datang salah satu sahabat mereka
“gini Ger, gue abis kasih bunga ke Merry, dan doi terima bunga gue” ujar Brian dengan wajah yang berbunga – bunga
“hah,serius lo,selamat deh buat lo” Gery pun sahabat akrabnya juga memberikan selamat padanya
Ketiga sahabat itu sangat bahagia dengan hal itu dan merayakannya bersama.Sepulang sekolah Sandy lewat di depan kelas Merriana dan mau membuang sampah. Dia kaget ada bunga mawar merah di dalamnya. Lalu ia langsung menghampiri sahabatnya Gery.
“Sob, sini gue kasih tahu” ujar Sandy
“apaan?” Tanya Gery
“nih lihat” Sandymenunjukkan bunga itu
“loh tuh bunga kan….” Gery
“stttt…kita kagak usah kasih tau Brian” kata Sandy
“mmm, oke gue ngerti” jawab Gery
“Oi, Sob kalian ngapain, ayok pulang” tiba – tiba Brian datang
“wah elo udah ditungguin juga” Gery menjawab
Sandylangsung memasukkan bunga itu ke tasnya agar tidak melukai hati sahabatnya itu.“ayo deh kita cabut” Sandymengajak
“oke” jawab mereka serentak

Saat mereka pulang dan Brian sudah tidak ada,Sandy dan Gery mulai membicarakan masalah ini.
“dasar tuh cewek, gue gak terimas sahabat gue dilecehin” ujar Sandysambil menatap bunga itu dengan penuh kekecewaan
“hmmm, ya mau gimana lagi sob, Merry emang orangnya kayak gitu, tapi gue bener – bener gak habis pikir” Gery juga mengungkapkan kekesalannya“ya udah, yang penting besok kita nasehatin aja sahabat kita itu” Kata Sandy dengan mencoba bersabar
“Yoi Sob” Gery mengiyakan
Keesokan harinya Brian ingin menemui Meriana di ruang OSIS. Saat ia di dekat ruangan ia mendengar percakapan antara Merriana dengan teman – temannya.
“eh, Mer denger - denger lo dapet bunga dari anak cupu siapa tuh namanya”  kata teman Merriana
“oh, kalo iya emang kenapa?” Merriana menjawab seolah tidak peduli
“ya gak papa sih, tapi kayaknya tuh cowok seneng banget waktu bunganya lo terima” kata teman Merriana
“bodo, emang gue pikirin” Merriana menjawabnya dengan enteng
“hahaha, elo emang suka bikin sensasi Mer, gue kira lo mau sama tuh cowok” kata temannya seolah meledek Merriana
“cih najis gue, masak gue mau sama cowok yang tampangnya kayak cecurut gitu” kata Merriana menjelek  - jelekkan Brian
Sontak suasana menjadi penuh tawa dari teman – teman Merriana. Brian yang mendengar itu langsung pergi meninggalkan tempat itu karena tidak mau ia terlalu banyak menerima sakit hati. Begitulah sosok asli Merriana di balik kegemilanganya dalam memimpin Organisasi Intra Sekolah. Tetapi Tuhan maha tahu dan akan segera membalaskan tindakannya. Suatu saat  OSIS akan mengadakan event yang spektakuler sehingga membutuhkan dana yang cukup besar untuk itu. Semua anggota OSIS sangat kebingungan ternyata budget untuk mengadakan event tersebut sangatlah besar, tetapi Merriana dengan mudahnya berkata
“cuman duit segitu doang, ntar kita pasti dapet” ujarnya menenangkan anak buahnya
“serius lo Mer, ini bisa sampe seratus juta lo” kata mereka
“udah sini proposalnya  ntar gue ajuin ke kepala sekolah” kata Merriana
“oke Mer, kalo elo pasti bisa di andalin”  kata mereka memberikan semangat

Sebenarnya ada sesuatu di balik itu semua,hal ini akan diceritakan pada awal –awal Merriana menjadi ketua OSIS. Saat itu Ia mengadakan kegiatan di sekolah, dan mengajukan proposal angaran kepada Pak Sasongko selaku Kepala Sekolah.
“permisi, Pak” sapa Merriana diluar pintu
“iya, silahkan masuk, ada yang bisa bapak bantu?” ujar Pak Sasongko
“jadi begini, kami dari OSIS akan mengadakan kegiatan sebagai berikut” ujar Merriana sembari mengajukan proposal
“hmmm, coba bapak lihat proposalnya dulu”
“iya,ini Pak” Katanya sambil menyerahkan proposal itu
Setelah beberapa kali Pak Sasongko membuka buka halaman ia sampai pada anggaran,lalu beliau menutupnya kembali.
“wah, maaf nak, angaran di Proposal kamu terlalu besar jadi kami tidak bisa memenuhinya” Pak Sasongko menolak
“menurut kami anggaran seperti itu tentunya Sekolah yang elit inii bisa memenuhinya Pak” Ujar Merriana berusaha
Setelah mereka saling berunding akhirnya Pak Sasongko mengatakan, baiklah kalau begitu nanti sepulang sekolah datang ke rumah bapak, nanti akan saya pertimbangkan lagi.
“hah, sunguh, baikPak nanti saya akan kesana” Meriiana sangat senangmendengar sambutan itu
“iya, tapi kamu harus datang sendirian ya” Kata Pak Sasongko
“mmm, Baik Pak, terima kasih” Ujara Merryana yang masih sempat bingung
Sepulang sekolah Merryana langsung menuju rumah Pak Sasongko untuk mendapatkan perstujuan anggaran proposal itu.

Pak Sasongko

“oh kamu Merry, silahkan masuk” Pak Sasongko membukakan pintu
Merriana langsung masuk dan melihat rumah Pak Sasongko yang ternyata tidak ada penghuninya sama sekali. Dan di rumah itu hanya ada mereka berdua saja. Merriana langsung duduk di sofa, tetapi dia tidak menutupi pahanya sehingga menjadi pemandangan bagus buat Pak Sasongko yang sudah lama menginginkan hal itu. Pak Sasongko sudah lama menduda karena bercerai dengan istrinya dan anak – anaknya pun dibawa oleh istrinya juga.
“jadi bagaimana anggarannya Pak” Merryana membuka pembicaraan
“jadi begini Merry, bapak akan menerima proposal kamu, asalkan” kata Pak Sasongko sambil memandangi tubuh indah Merriana
“asalkan apa Pak?” Merriana bertanya dengan bingung
“asalkan kamu mau melayani bapak” kata pak Sasongko sambil langsung merangkul tubuh Merriana
“tidak Pak, tolong lepaskan saya” Merriana berusaha melepaskan rangkulan tangan Pak Sasongko
“ayo dong Merriana, bapak pasti akan berikan dana berapapun buat kamu asal kamu mau” ujar Pak Sasongko merayu Merriana
“mmm,tapi Pak saya mohon jangan…..mmmmmhhh” Merriana mencoba bernegosisasi dalam posisi seperti itu namun terlambat bibirnya sudah dicium oleh Pak Sasongko.
“sudahlah Merry, bapak hanya minta hal ini saja, kamu pasti tidak mau kan acara ini berakhir” ujar Pak Sasongko merayunya lagi
Merriana akhirnya mau melakukan hubungan seks dengan pria paruh baya itu. Apalagi ternyata Merriana tampak menikmatinya karena penis Pak Sasongko sangat besar dan membuatnya ketagihan.
“ah ah ah ah” Meriana mendesah seolah menikmati persetubuhan itu
 “bagaimana, Merry, akhirnya kamu menikmati juga kan” ujar Pak Sasongko menghibur Merriana
Merriana hanya mengangguk saja karena ternyata ia sangat menyukai hubungan seks dengan pria yang lebih tua darinya.
Itulah awal cerita mengapa kegiatannya selalu berhasil, karena ia selalu bisa melayani nafsu Kepala Sekolahnya,sehingga anggaran biaya berapapun selalu disetujui oleh sekolah.Kini ia harus menepati janjinya pada teman – temannya untuk memenuhi anggaran yang ada di proposalnya. Seperti biasa ia langsung menuju ke ruang Kepala Sekolah. Pak Sasongko langsungmempersilahkannya masuk.
Hari itu adalah hari sabtu, sehingga seragam sekolah Merriana berbeda dari hari biasanya. Ia mengenakan kemeja putih dan rok putih bermotif kotak – kotak yang sangat pendek hingga 20 cm di atas lutut dan dasi panjang dengan motifsama. Pada hari itu ia tak menguraikan rambutnya, tetapi mengikat rambutnya ke  belakang sehingga memudahkan rencananya untuk memperoleh anggaran.
“Baik Merriana kamu pasti tahu kan apa yang harus kamu lakukan” kata Pak Sasongko
“hehe, iya donk Pak” Merriana mengiyakannya
Langsung saja ia membuka kancing bajunya dan melepaskan rok putih kotak –kotaknya. Melihat hal itu Pak Sasongko langsung mendekapnya dan memelintir  payudara siswi kesayangannya itu.
“mmmhhh aaaaaaahh” Meryana merasakan pijahan dan piliran di payudaranya.
Setelah beberapa lama Merryana disuruh untuk menghisap penis Pak Sasongko. Merriana yang sudah terbiasa, menghisap penis orang tua itu dengan sangat lahapnya.
“sluuup,, mmh  sluuup“ Meriana erus menggerak gerakkan kepalana
“aaaahhhh, hisapan kamu semakin bagus saja Merriana” puji Pak Sasongko
Setelah dihisap kini gantian Pak Sasongko membuat Merriana berorgasme. Ia menyuruh siswinya itu duduk di sofa yang ada di kantornya itu. Sambil terus mengobok – obok vagina Merriana.
“aaaah aaaah ya Bapak aaaaahh” Merriana sangat menikmatinya dan sambil menyandarkan tubuhnya di sofa sambil merem – merem seolah tak terbayangkan kenikmatannyaSetelah selesai mengeluarkan cairan orgasme, Ia disuruh menungging dan berpegangan diatas meja.
Langsung saja penis pak Sasongko menghujam vagina yang sudah siap itu. Vagiana Merriana, seolah sudah sangat hot dan sudah banyak mengeluarkan cairan orgasme sehingga saat disetubuhi kepala sekolahnya sampai mengelurkan suara. Hampir setengah jam, dan bel istirahat pun telah terlewat, akhirnya Pak Sasongkko juga sudah mencapai batas langsung mengeluarkan spermanya ke dalam vagina Merriana.ia pun sudah tidak takut kalau hamil karena ia sudah tahu celah yang tepat waktu kesuburannya serta ia juga mempunyai obat yang bisa menghentikan pertumbuhan embrio. Setelah itu akhirnya ia masih ngos –ngosan tapi dari ekspresi wajahnya ia amatlah senang sekali. Lalu Pak Sasongko tanpa pikir panjang langsung menandatangani proposal itu.  Setelah itu ia keluar ruangan dan memberitahukan kepada teman – temannya bahwa acara yang diselenggarakan pasti akan sukses.

Merriana dan Pak Sasongko sepertinya tidak mengetahui bahwa dari tadi mereka telah diintip oleh siswa lainya yang kebetulan lewat. Mereka mendengar suara aneh, langsung saja mereka curiga. Semua ruangan sudah ditutup akhirnya mereka mencari cara, dan hasilnya adalah ventilasi masih terbuka. Mereka akhirnya bisa melihat aksi skandal itu, seolah sedang menonton video porno secara live. Tak ketinggalan mereka merekam kejadian tersebut dengan ponsel mereka. Anak - anak yang memergoki hal itu adalah Sandy, Gery dan Brian. Setelah berhasil merekam skandal itu mereka berunding, kali ini mereka mengajak teman – teman yang lainnya yang hatinya pernah tersakiti oleh Merriana, dan akhirnya sepakat untuk memberikan serangan belasan kepada gadis yang sombong itu. Sepulang sekolah salah satu anak menuju ruang OSIS, anak itu adalah Sandy. Di ruangan itu sudah ada Merriana yang sedang mengetik sesuatu di notebooknya dan untungnya ia sedang sendirian.
“permisi, gue boleh masuk gak” Sandymenyapamereka
“eh, siapa lo, emang ada apaan” kata Merriana
“gue mau ngomong bentar sama lo Mer ” ujar Sandydengan mata yang tajam karena yakin ia berani melawan
“emang lo mau ngomongin apaan” Merriana menanggapinya dengan nada yang sedikit cuek
“gue mau ngomong soal, antara Lo  sama Kepsek” ujar Sandymasih berbasa – basi
“gue gak ngerti apa yangelo omongin” Merriana masih mencoba pura – pura
“oh jadi gitu, gimana kalo gue buktiin aja sendiri” kata Sandy sambil menunjukkan video di handphonenya
“hah, tidaaaak, gak mungkin, elo!!!” Merriana sangat terkejut melihat vidio itu.
“hmm gimana, lo pasti suka kan kalo semua orang tau, ternyata elo bisa dapet anggaran proposal dari hasil jadi pecun doang,, hahahaha” Sandy meledeknya
“brengsek lo, pliss jangan sebarin tuh vidio” Merriana mulai merengak
“udah gini aja, kamu selesaikan tugas kamu dulu, setelah itu gue tunggu elo diruang kelas gue, di XI IPS 1” ujarnya memberikan penawaran
“emang mau ngapain..udah lo ntar bakal tau sendiri” Sandy membuat penasaran
“udah ya gue cabut” Sandy meninggalkan ruangan
Setelah selesai dengan tugas nya Merry langsung bergegas meninggalkan ruangan dan memakai tasnya sehinga nanti ia bisa langsung pulang. Ia langsung menuju ke kelas yang dimaksud Sandy. Ruang kelas itu terlihat sudah tutup tapi ia langsung membukanya. Sunguh sangat kaget ternyata di kelas itu sudah banyak anak yang datang. Bahkan salah satu di antara mereka telah memutar video di notebook mereka.

“weits, selamat datang Merry sang ketua OSIS kita” sambut mereka dengan tertawa jahat
“kalian, apa yang kalian lakukan” Merriana kaget dengan tindakan mereka
“lo kagak usah takut, mereka sudah tau semua kok kebusukan elo” ujar Sandy
“gue kagak terima, cepat serahin vidio itu atau…” Merriana mencoba menyerang mereka
“ atau apa,emang apa yang bisa lo lakuin, gue bakal sebarin tuh vidio ke semua anak” Gerry mengancam balik
“mmm, pliss jangan lakui itu, gue mau bayar berapapun ke kalian” ia mulai memelas
“hahahahahah”semua anak di ruangan itu mulai tertawa
Merriana hanya terdiam mendengartertawaan itu. Tiba –tiba ada seorang anak langsung mendekap tubuhnya dan memeras –meras payudara Merriana.
“aaaaaahhhh, lepasin gue” Merriana berteriak
“Merry, saat ini kita kagak butuh duit lo, kita cuman mau body lo aja” ujar anak yang memegang tubuh Merriana dan masih meremas – remas payudaranya.
“aaaaaah, elo kan?” Merriana kenal dengan anak itu
“iya gue,Ricky yang pernah elo tolak, padahal waktu PDKT udah nurutin semua kemauan lo” ujar Ricky mengingatkan masa lalunya.
Merriana hanya terdiam dan merasa menyesal atas perbuatannya.
“Merry, semua cowok disini adalah anak –anak yang udah lo mainin perasaannya, termasuk Brian sahabat gue ” kata Sandy
“enggak, gue gak punya maksud…….aaaaahhh” Merriana mencoba mengelak tetapi kini Ricky malah memelintir puting susunya.
“udah diem lo dasar perek” Ricky mengumpat

“ lo inget, gue juga pernah lo mainin” ujar salah satu anak
“enggaak plisss, gue minta maaf” ia mulai memelas
“udah terlambat pecun” ujar anak itu sambil langsung meraih biir Merriana dan mencumbunya
“mmmmmmmmmhhhhhh” suara Merriana saat dicumbu
“gue pengen tau memek lo udah basah ato belum” ujaranak itu sambil memasukkan tanganya ke dalam rok Merriana
“enggaaaaak lepasin gue, dasar brengsek kalian, gue bakal aduin lo pada ke Pak Sasongko” Merriana mulai kesal  
“hahahahah” mereka kembali tertawa kali ini lebih terkekeh –kekeh
“Merry… Merrry, jadi lo mau minta tolong sama Pak Kepsek ya, lihat orangnya ada di belakang” ujar Gery sambil menunjuk kebelakang
Merriana terkejut karena ternyata satu – satunya orang yang bisa menolongnya juga ada di sana.
“bapak, tolong Merry Pak” Merriana memohon
“mmm maaf Merry, jika video itu sampai tersebar, maka saya bisa dipecat, Bapak tidak bisa membantu kamu” ujar Pak Sasongko yang juga ketakutan
“udah lo udah kagak punya pilihan, sekarang lo harus nurutin apa kata kita, kalo nggak abis riwayat lo” ancam Ricky yang masih meremas remas ayu dara Merriana

Setelah terdiam cukup lama akhirnya Merriana mengiyakan.
“oke, gue ngerti lepasin gue” Merriana menghiyakan dan melepaskan diri dari dekapan Ricky
“awas lo, kalo coba –coba lari” kata Gery mengancam
“gue gak bakal lari, sekarang apa mau kalian” Tanya Merriana
“tenang kita kagak bakal apa-apain lo kok, kita cuman mau, lo cium semua cowok disini termasuk pak Sasongko” kata Sandy memberikan perintah
sejenak Merriana memandang semua anak dan ternyata ada sembilan orang dan salah satunya adalah Pak Sasongko
“ iya terserah apa elo, asal jangan sebarin tuh vidio” Ia mulai memelas dan diam berdiri menunggu untuk di cumbu
“hahahahahah”  mereka tertawa lagi
“Merriana yang cantik, bukan kita yang akan cium elo, tapi elo yang harus samperin kita satu persatu” ujar Sandy sambil tersenyum licik
Merriana benar –benar terkejut karena ia harus mengantarkan bibir indahnya untuk diciumi laki – laki cabul. Iya pun menyanggupinya dan menuju ke salah satu anak yaitu Ricky dulu.
“ayo sini manis” Ricky menggodanya.
Merriana yang sedikit takut mulai mengarahkan bibirnya kearah Rciky dan percumbuan pun terjadi
“mmmmmmhhhhh” suara cumbuan Merriana
“haahh, bagus sekarang ke yang lain” Suruh Ricky
Merriana langsung menuju keanak yang lain yang juga anak yang pernah dia mainkan perasaannya.sekali lagi ia mencumbunya.
“gimana enak mana, ciuman gue ato Ricky” tanya anak itu
Merriana tidak menjawabnya karena pertanyaan itu relatif“ayo cepet jawab” paksa anak itu
“ciuman elo” ia menjawab lirih
“apaaa, masak ciuman gue kurang sih” Ricky memprotes dan langsung meraih bibir Merrian lagi
“mmmmmmmmmhhhhh” teriaknya saat dicumbu kali ini lebih lama cumbuannya
“hah… sekarang enak mana?” tanya Ricky
“plissss, jangan mainin gue” kini Merrianamulai menangis karena dipermainkan oleh anak – anak itu
“haha, terusin ciumannya” suruh Ricky

Kini Merriana menuju anak yang ketiga, tetapi anak itu tidak langsung mencumbunya.
"Sebentar, gue mau elo memohon dulu ke gue” suruh anak itu
“tapi…..” Merriana mencoba mengelak
“gak ada tapi – tapian cepet bilang, pliss gue minta ciuman lo, cepeet!” paksa anak itu
Merriana mengangguk dan mengatakan “ Pliss gue minta ciuman lo” pinta Merriana terpaksa
“ Ohhh so sweet, iya sayang”  ujar anak itu sembari menyambar bibir Merriana
“hah, sekarang jawab,enak mana ciuman gue atau dua anak tadi?” tanya anak itu
“semuanya enak” jawab Merriana agar tidak dipermainkan lagi
“hah, masak sama aja sih, ayo rasain lagi” anak itu mencumbunya kembali
“mmmmmmmmmmhhhhhhh” kembali Merriana berteriak dalam cumbuannya
“ gimana, sekarang”tanya anak itu lagi
Merriana terdiam dan menutupi bibirnya dengan tangannya, sepertinya bibirnya sempet tergigit karena ciuman tadi begitu kasar.
“cepet jawab!” bentak anak itu
“iya…. ciuman lo paling enak” Merriana menjawab dengan air mata menetes di pipinya karena ia merasa dipermainkan
“hahaha, denger ciuman gue paling enak ternyata sob” Ujar anak itu memancing temannya“aaaaah masa’ sih gimana kalo gue cium lagi” kata anak yang sebelumnya
“wahh gue kagak terima, masak ciuman gue kalah enak” Ricky ikut – iktuan
“sudaaaaaaaaahh hentikan,, ahahahah” Merriana menagis tersedu – sedu karena dari tadi dijadikan bulan –bulanan
“sudah –sudah lanjutin ke anak lainnya” ujar anak yang ketiga menghibur Merriana
Ciuman terus berlanjut bahkan Pak Sasongkopun kebaian dan yang terakhir adalah Brian. Saat itulah Sandy menghentikannya.
“eiitsss, karna elo udah nyakitin perasaan dia karna bunganya udah lo buang, sekarang lo harus memohon ciuman dengan memberinya bunga” ujar Sandy mempermainkannya
“tapi… mana bunganya” Merriana bertanya
“lu petik di taman depan kelas” suruh Sandy
Akhirnya Mrriana mengambil setangkai bunga untuk diberikan pada Brian
“sekarang lo harus memohon sambil berlutut dan gak usah ngelawan ato lo mau dimainin lagi” ancam Sandy
Karena takut akhirnya berlutut dan menyodorkan bunga pada Brian dan memohon ciuman.
“Brian, plissss gue minta ciuman lo” Merriana memohon pada Brian si anak cupu dan itu benar – benar suatu penghinaan baginya
“Sebentar sebentar gue mau foto dulu, ini  bakal jadi momen terindah sepanjang sejarah, sang ketua OSIS memohon ciuman pada anak cupu” ujar Gery sambil mengambil ponsel dengan kamera resolusi tingginya
“hahahahahahah” semua anak tertawa melihat adegan itu dan merasa dendam mereka terbalaskan

Merriana hanya bisa tertunduk malu atas apa yang terjadi pada dirinya. Brian langsung menerima bunga itu dan mengangkat Merriana berdiri dan langsung mencumbbunya. Teman – temannya langsung memotret momen yang indah bagi mereka dan memalukan bagi Merriana itu.
 “sudah, sekarang kalian puas” Merriana kesal
Mereka tertawa setelah mengerjai Merriana habis – habisan.
“Sekarang gue mau pulang” Merriana bersiap untukpulang
“eiits, lo masih punya tanggungan, lo harus layanin kita dulu” ujar Ricky
“enggaaak, jangaaaaaaaan” Meriana berteriak karena tangganya sudah dikunci oleh seorang anak
Akhirnya semua akan melucuti pakian Merriana satu persatu mulai dari membuka kancing kemeja puthnya tanpa melepas dasinya, menarik branya hingga putus, melepaskan rok putih motif kotak –kotaknya. Dan merobek celana dalamnya. Sehinga kini Merriana bugil dengan kemaja putih yang terbuka tapi masih ada dasi yang diselempangkan ke belakangnya dan kaos kaki putih panjang yang menutupi betisnya dan spatu kets waran hitam putih. Satu persatu anak menghisap putting susu Merriana dan satunya meng obok –obok vaginanya.
“aaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaah aaaaaaah” Merriana berteriak area sensitifnya diserang oleh mereka bahkan ada yang menggigit putting susunya.
“Aaaaaaaah aaaaaaaaah” teriakan dan tangisannya menderu di penjuru kelas
Tak ada satu pun yang tahu kejadian ini, penjaga sekolah pun sudah pulang karena ini hari sabtu. Setelah selesai membuat Merriana orgasme maka anak yang dari tadi mengunci tangan Merriana langsung menundukkan badan Meriana ke meja dan menindihnya. Kini ia bersiap untuk memperkosa ketua OSIS yang telah menjadi idola tersebut.
“aaaaaaahhhhhhhhhhhh, hentikaaaaaaaaaann” teriak Merriana karena penis anak itu telah menghujam vaginanya
Anak itu terus memompa penisnya ke dalam vagina Merriana.
“ah ah ah aha” tampaknya Merriana mulai menikmati hal itu
“lo bener – bener pecun, lo seneng kan dikimpoin” kata anak itu
Merriana diam saja dan masih mendesah merasakan hujaman dari penis anak yang tak ia kenal itu.
“Merry, enak mana kimpoi sama gue atau sama Pak Sasongko?” tanya anak itu sambil terus memompa penisnya
“mmmm aaaaaah aaaah aaaaah” Merriana tidak menjawabnya dan masih menikmati persengamaannya
“jawab perek” paksa anak itu sambil menjambak rambutnya
“aaaaaaaaaaaah, masih enak Pak Sasongko” jawabnya terpaksa dan tidak enak bila dia tidak menghormati  Kepala Sekolahnya
“oh jadi gitu kalau begitu cobain nih” Anak itu malah mempercepat gesekannya agar membuat vagina Merriana kepasanasan
“aaaaaaaaaaah aaaaaaaaaaah hentikaaaaaaaaaan aaaaaaaaaah plisssssss pelan –pelaaaaaaaaaan aaaaaaaaaaaaaah” Merriana berteriak karena vaginanya terasa seperti terbakar
“aaaaaaaah aaaaaaaaaaah aaaaaaah iya punya lo, aaaaaaaaah punya lo juga aaaaaaaaaaaaa” Merriana mengiyakan sambil kesakitan tapi tangannya dipegangi oleh anak itu
“jawab yang bener, yang paling enak punya siapa!”sentak anak itu lagi
“iyaaaaaa punya elo yang paling enaaaaaaaaaak,, aaaaaaaaaaaaaah” Merriana menangis lagi dengan keras
“bagus, penis gue memang hot, hahahaha” kata anak itu dengan tertawa

Merriana hanya bisa melihat Pak Sasongko dan merasa tidak enak dengan beliau.
“sekarang rasain ini” anak itu bersiap mengeluarkan spermanya
“aaaaaaaaaah jangaaaaaaaan , jangaaaaaaaaaan di dalaaaaaaaam” Merrian berontak“crooooooooot” terlambat sperma sudah masuk di dalam vaginanya
“aha aha ahaha” Meriana menangis karena rahimnya sudah terkena sperma milikorang yang tak ia kenal
“eh sob ada yang bawa tisu gak?” tanya anak itu
“kagak ada, pakai ini aja” kata salah satu anak sambil melemparkan rok putih motif kotak – kotak
“jangaaaaaaaan, jangan rok gue” Merrian merengak
“udah, diem aja lo” kata anak itu sambil mengusap sisa – sisa sperma yang ada di penisnya dengan rok Merriana
“Sekarang giliran gue” ujar salah satu anak yang juga pernah disakiti oleh Merriana
Masih dalam posisi seperti tadi tapi kini ada sesorang lagi yang juga memasukkan penisnya tapi kini ke mulut Merriana.
“mmmmh mmmmmmmmmh” suara desahan Merriana hanya terdengar seperti itu saja
Setelah beberapa lama salah satu di antara mereka mengeluarkan spermanya.yang lebih dulu adalah yang dari vaginanya tapi ia tidak mengeluarkan di dalam dan menyemprotkan di pinggul Merriana.
“ahhhhh” desah anak itu
“sini gue bersihin pantat elo” ia mengusap sperma yang ada di pinggulnya dengan rok itu tadi
“mmmmphhhhh” Merriana hanya bisa berkata seprti itu karena mulutnya masih mengulum penis
”croooooooooot” sperma anak yang di depan masuk ke dalam mulutnya dan mencapai tenggorokannya. Mulutnya seperti ada cairan lengket yang menjijikkan sehingga ia mau memuntahkkannya tetapi mulutnya keburu dibungkam.
“minum tuh gue, minum ato gue tabok lo”paksa anak itu
Ia hanya bisa pasrah dan meneguk cairan menjijikkan itu ke dalam tenggorokannya.Selanjutnya ia digilirkembali kali ini dalam keadaan telantang di atas meja.
“aaaah aaaaaah”Merriana hanya bisa mendesah
“eh pecun enakan mana penis gue ato anak - anak tadi” tanya anak yang sedang menyetubuhinya
“mmmmmmmmaaaaaahhh enakan punya elo” Merriana menjawab iaya saja karena pasti akan diapa –apakan lagi.
“haaaah, masak kontol gue masih kurang sih” kata anak yang sebelumnya
Yang lain pun juga ikut ikutan, akhirnya mereka menunggunya sampai mereka selesai. Setelah selesai ketiga anak itu duduk berjajar di atas meja panjang sekolah. Dan masing – masing mengelurkan penisnya.
“sekarang jilat nih kontol, coba rasain mana yang paling enak” suruh mereka
“aaaaahh gak mungkin gue…….” Tolaknya
“ah kebanyakan cingcong lo cepat!” mereka membentak lagi
Akhirnya  ia tepaksa menjilati penis mereka satu persatu.
“sekarang jawab mana yang paling enak” tanya mereka lagi
“mmm, gak mungkin gue gak ngerti” Merriana tidak bisa menjawab
“jawab gitu aja gak bisa, cepet jawab” mereka membentak lagi
Akhirnya Merriana harus memilih diantara mereka, dengan melirik kearah mereka satu persatu.

“Punya lo yang paling enak” sambil menunjuk anak yang di samping kiri
“wah masak sih sini” anak yang ditengah menarik kepala Merriana untuk mengemut penisnya lagi
“mmmmpppppppppphhhh” suara Merriana memberotak
Belum selesai yang di samping kanan juga menariknya lagi.
“mmmmmmmppppp” teriaknya lagi
“oke sekarang lo pilih mana yang paling enak” tanya mereka lagi
Karena merasa leleh dipermainkan iyapun menangis lagi kali ini lebih keras.
“ahahahah, sudah hentikan, ahahahaha” Merriana menagis tersedu –sedu
Mendengar tangisannya anak yang lain mengangkatnya dan menyetubuhinya lagi di atas bangku. Kali ini dalam posisi dipangku. Akhirnya semua anak telah mendapatkan giliran. Kini Merriana duduk bersandarkan tembok dalam kondisi telanjang dan hanya mengenakan kaos kaki panjangnya dan sepetu kets.
“eh sob, gue punya cara buat ngeluarin pejuh kalian yang udah masuk tadi” kata salah sau anak
“gimana? gimana?” anak-anak lain penasaran
“sini, lo pegangin tangan dan kakinya” suruh anak itu
Mereka lalu memegangi kedua tangan dan mengangkat selangkangan Merriana agar vaginanya terbuka.
“nih liyatin cara gue” ujar anak itu sambil mulai melakukan sesuatu
Ia menyentuh putting susu Merriana dengan jari telunjuknya
“aaaaahhh” Merriana terangsang
Lalu anak itu menarik telunjuknya hingga kebawah dan tetap menekannya. Ia menariknya hinga sampai ke vagina Meriiana. Setelah itu kelima jarinya langsing dimasukkan vaginanya yang sudah penuh denan spermas dan mengobok –obok vagina itu.
“aaaaaaaahhh, aaaaaaaaaaaaaahh, hentikan” rintihnya kehabisan tenaga
Anak itu terus mengocok dan mempercepat gerakannya hingga beberapa menit kemudian ia melepaskannya. Semua sperma mengalir seperti banjir bandang bahkan keluar juga urin Merriana. Langsung saja mereka menadahi cairan kotor itu dengan kemeja putih milik Merriana bahkan mereka mengusapkannya. Merriana tidak bisa berkutik melihat bajunya dikotori oleh cairan menjijikkan itu. Setelah selesai mereka mengucapkan kata – kata perpisahan.
“ini bukan akhir dari lo, tapi ini awal dari kehancuran lo” ancam mereka
Merriana tahu bahwa mereka pasti akan memperbudaknya lagi dan membuatnya harus melakukan apa kemauan mereka.
“ayo cabut sob” ujar Gery
Akhirnya mereka meninggalkan Merriana di dalam kelas dalam posisi duduk bersandar di tembok dengan baju kemeja putih yang menutupi vaginanya dan entah roknya sudah menghilang entah kemana.

Bersambung
By: Marshal Bluees

0 Response to Pemerkosaan Merriana, Sang Ketua OSIS Cantik

Posting Komentar