Nasib anak kost tak kenal
Mengikuti mata kuliah
Ya nasib anak kost rajin belajar
Agar hidup tak susah la yaw ya nasib
Aku makan tiap hari
Kadang hanya makan mi
Gimana nggak kurang gizi
Wesel datang tak pasti
Ibu kost tak mau mengerti
Nagih sewa bulan ini ..
Hidup sangat sedih .. uhh
Nasib anak kost ya nasib anak kost 2x
Kupernah punya janji
Ketemu dengan doi
Cewek kecenganku kini
Kuketuk pintu pasti
Keluar dosen wali
Ternyata pacar si doi
Hidupku jadi sepi karena
Mikir si doi
Sampai aku lupa mandi
Badan bau terasi
Tak ada mahasiswi yang mau padaku ini .. uh
Ingin bunuh diri uh .. nasib anak kost
Nasib anak kost..
Gulungan roll pita film seluloid mulai berputar tersendat mengeluarkan derik suara pilu dari roda penggerak pemutar film yang sudah karatan. Sesaat tertampilkan gambar yang masih terselingi dengan grain dan leak di layar yang sudah terkembang. Perlahan-lahan terlihat teras di sebuah rumah kost. Kamera men-shoot adanya seseorang yang sedang menatap layar handphone yang tengah dipegangnya dengan wajah murung. Tak jauh darinya tampak seorang cowok yang sedang asyik memainkan batang rokok diantara sela jarinya.
#######
New Short Message Recieved
From: Bokap^^gue^^gauL
Open >> Yes>> kLik
Originally Posted by Bokap^^gue^^gauL
Bagaimana kabarmu, Ramangga? Baik-baik saja bukan? Begini Rama, sebagai orang tua tentu berharap ingin anaknya mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi, maka Bapak mengizinkan kamu kuliah di Jakarta. Akan tetapi untuk 6-12 bulan kedepan Bapak tidak bisa membiayai kuliah dan kebutuhan hidup kamu selama kost di Jakarta, karena kebun singkong dan jagung milik Bapak diserang hama. Hasil ternak pun tidak sesuai dengan yang Bapak harapkan, sebab hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan rumah sehari-hari. Oleh karena itu, bagaimana kalau sementara kamu mengambil cuti kuliah dulu sampai kebun yang Bapak olah bisa menghasilkan panen berlimpah tahun depan. Rama, Bapak harap kamu bisa mengerti dan bisa bersabar.
Rama hanya bisa menghela nafas panjang dan prihatin setelah membaca sms dari Ayahanda tercinta di kampung halaman. Rama termenung dalam diam. Dia membayangkan Bapaknya sedang berjuang mati-matian untuk membiayainya kuliah. Pesan singkat yang baru saja dibaca tadi merupakan sebuah pukulan telak yang tepat bersarang di hati dan perasaan. Disaat dirinya tengah semangat-semangatnya kuliah, berita buruk menghampirinya. Rama pun bingung tak tahu harus bagaimana lagi.. Fyuuuhh!!!
“Sabar ya, Sob. Pasti ada jalan keluar kok..” ucap Sholihun, teman satu kostnya berusaha menenangkan Rama seraya menepuk-nepuk bahunya.
“Iya, Hun. Thanks. Tapi gue bingung.” Jawab Rama masih tidak bersemangat dengan tatap mata menerawang kosong.
“Iyaa juga sih. Misal gue yang ada diposisi lu, pasti bingung juga... Ngg.. Mmm.....” tiba-tiba diatas kepala Sholihun ada gambar bohlam lampu yang menyala terang.. Twink!!
“Eeh, Sob. Gue ada ide nih.” Bilang Sholihun ngeden mencoba melontarkan ide.
“Apaan?”
“Gimana kalo lu nyoba aja ngirim lamaran ke Production House. Yaah, siapa tahu ada peluang buat elu.” Akhirnya Sholihun lega setelah melontarkan ide.
“Gue belon lulus, Hun. Ngelamar pake ijazah apa dong?” sahut Rama pasrah dan terheran dengan usul Sholihun.
“Gini, Sob. Untuk sementara lu ngelamar pake ijazah SMA dulu aja yang dikasih lampiran bahwa lu juga kuliah di IKJ jurusan Sinematografi. Nah siapa tahu aja di PH itu membutuhkan karyawan. Yaah, meskipun hanya sebagai tenaga kasar kek, driver kek, ataupun OB yang penting bisa menghasilkan duit untuk membiayai kuliah elu.” jelas Sholihun gamblang dengan sedikit gambling.
“Hmm.. Ide bagus juga sih sebenernya. Tapi gue kok ga yakin yaa? Eeh, tapi tumben lu bisa mikir positif, Hun. Biasanya kan yang lu pikirin cuma paha mulus Shasa Grey, Meki merah Stoya, atau toked mengkelnya Ashley Brooke. Hahaa!!” kicau Rama mengingatkan hobi Sholihun dan tentunya hobinya sendiri.
“Wew, brengsek!! Tapi lu kan yang sebenernya ngerusak anak baek-baek kaya gue. Semprul lu!!” Sholihun pun sewot ga terima dituduh sebagai cowok otak belang.
“Gimana mau yakin, nyoba aja belon??” imbuh cowok yang juga ditakdirkan menjadi anak rantau seperti halnya Rama.
“Hahaa!! oke deh, okee. Btw, thanks yaa Hun, dah nenangin dan ngasih masukan buat gue.” Bilang Rama setelah tergelak.
“Yoii, Sob.”
“Eeh Ram. Gue pinjem bokepnya Shasa Grey yang baru dong!”
Nhaah lhoh, GubraakK..!!
#######
Sebagai seorang mahasiswa yang hidup di kota besar memang harus dituntut untuk selalu kreatif dalam men-siasati problematika kebutuhan hidup, apalagi bagi seorang mahasiswa bernama Ramangga a.k.a Rama, penyandang predikat sebagai anak rantau, yang mencoba menaklukkan ganas dan kerasnya kehidupan rimba ibukota yang penuh dengan serigala pemangsa dan ular berbisa. Hmm.. Hukum dan Undang-undang rimba memang masih berlaku di dalamnya, di antara para makhluk-makhluk penghuninya. Mahasiswa IKJ jurusan kampung rambutan-kampung melayu ini memang cerdik, tangguh, dan dipersenjatai dengan akal bulus dalam memanfaatkan berbagai kesempatan walaupun dalam keadaan terjepit. Eeh salah, salah.. Mahasiswa jurusan Sinematografi ding. Penampilan Rama sebenernya memang lumayan keren, meskipun pas-pasan. Dia punya ciri khas dengan balutan kaos yang dirangkap dengan kemeja flanel kotak-kotak ala Kurt Cobain khas style fashion distro. Tongkrongan tubuhnya sekitar 175cm. Bersenjatakan disiplin ilmu yang dimiliki dan dikuasainya, Rama mencoba mempertaruhkan nasib seperti halnya pelaku Russian Roullate yang mempertaruhkan nyawa. Dia mengadu nasib dengan memasukkan lamaran pekerjaan sebagai tenaga freelance atau serabutan di salah satu sebuah Production House yang sudah terkenal di negeri ini, SinemArt. Apapun pekerjaannya selama itu mengasyikkan dan sesuai dengan kata hatinya, Rama akan senantiasa menjalani dengan senang dan sepenuh hati. Pertamanya dia ditolak mentah-mentah oleh salah seorang security yang lagaknya belagu di depan gerbang sebuah bangunan rumah Production House, yang mengatakan bahwa tidak ada lowongan pekerjaan. Akan tetapi dengan tidak mengenal kata putus asa dan sedikit berakal bulus, Rama tetap ngeyel bin nekat untuk memasukkan berkas lamarannya. (Bondo nekat euy!!)
“Sudah dibilang ga ada lowongan pekerjaan kok masih aja ngeyel sih.” gerutu Pak satpam bertubuh tambun seraya menatap wajah Rama lekat-lekat.
Rama yang sedang ditatap pun hanya cengar-cengir kuda memasang tampang melaskolis. Titik-titik peluh mulai menghiasi keningnya. Sesekali dengan punggung telapak tangan kiri, Rama mencoba mengusap peluh yang akan segera menetes ke pipi. Tenggorokannya mulai kering karena haus, bibirnya pun tampak pecah-pecah. Pilu . . .
“Tolong dong Pak, yaa. Saya bener-bener butuh pekerjaan untuk biaya kost dan kuliah saya...kebun singkong Bapak saya yang di kampung gagal panen. Tanaman jagung dimakan hama jadi ga ngehasilin apa-apa. Tolong yaa Pak, pleaseee..” ratap Rama bener-bener sempurna, seperti ratapan anak tiri yang sangat menyedihkan menyayat hati, dan perasaan jiwa bagi siapa saja yang mendengarkannya.
“Suram sekali hidupmu, Nak..” kata Pak satpam seraya menerawang keatas langit biru sambil tangan kiri mengusap perutnya yang buncit. Mungkin satpam bertubuh tambun itu juga teringat masa sulit ketika masih hidup di kampung.
“Seperti itu suram ya Pak? jadi gimana dong, Pak? kerja serabutan juga ga papa deh asal halal.” rengeknya lagi.
“DIIIIN!!.. DIINNN!!” Suara klakson dari Range Rover Evoque kelir merah terang mengagetkan Rama dan Pak satpam yang sedang tawar menawar pekerjaan. Lebih tepatnya eyel-eyelan.
“Ada apa Pak Supri??” tanya seseorang dengan penampilan perlente setelah keluar dari dalam mobil.
“Ooh.. Ngg.. Ii.ini Pak, ada yang mau ngelamar pekerjaan.” Jawab satpam sedikit tergeragap.
Lelaki berpakaian bagus itu berjalan mendekat kearah Pak Supri dan Rama.
“Anak muda, memang kamu mau kerja apaan? Hmm??” lelaki itu bertanya dengan penuh wibawa.
“Emm.. Apa saja Pak. Serabutan juga boleh yang penting bisa menghasilkan.” Sahut Rama tegas.
“Siapa namamu? dan kenapa kamu melamar pekerjaan ke sini?”
“Saya Rama, Pak. Saya mencoba melamar pekerjaan disini karena sesuai dengan disiplin ilmu yang saya punya dan untuk mengisi waktu senggang selama kuliah. Dari pada keluyuran ga penting, mending berusaha mencari freelance kerjaan untuk bayar kuliah dan kost.” Jawab Rama terus terang.
“Ooh begitu?” ucap lelaki perlente itu sembari memperhatikan raut wajah Rama, dan langsung manggut-manggut setelah mendengarkan penjelasan dari cowok yang baru saja mendapat berita buruk dari bapaknya yang ada di kampung. Kerut di wajah lelaki berpakaian bagus itu terlihat seakan-akan berusaha mengingat-ingat sesuatu.
“Hmm... Feelingku mengatakan, bahwa anak muda ini tekadnya kuat. Keliatan juga tipe pekerja keras dan ulet. Dengan bimbingan ditangan orang yang tepat, dan dengan potensi yang dimilikinya aku yakin, suatu saat akan jadi ‘orang’ dia...” pikirnya
“Sebentar Rama.” Ucap lelaki itu berjalan menjauh, seraya mengeluarkan smartphonenya untuk menelepon seseorang.
Sembari menunggu sang pengendara Range Rover Evoque itu selesai ber-telephone, Rama pun berbincang-bincang dengan Pak Supri satpam di Production House itu.
“Emang siapa dia, Pak?” tanya Rama penasaran.
“Dia itu owner ni PH. Namanya Pak Robert.”
“Ouw gitu ya pak? Pertamanya keliatan serem tapi ternyata ramah juga orangnya..”
“Pak Robert emang ramah sama siapa saja, maka para karyawannya pada betah kerja di sini. Eeh tuh, Pak Robert dah jalan ke sini lagi..” kata Pak Supri sambil berbisik kepada Rama.
“Begini Rama. Setelah aku hubungi bagian Production, kebetulan memang lagi membutuhkan tambahan tenaga. Tapi, yang tersedia cuma sebagai tenaga serabutan. Baik di lighting, equipment tools, roadish, ataupun driver. Gimana?” Kata Pak Robert memberitahu.
“Gapapa, Pak. Saya akan dengan senang hati menjalankannya.”
“Kamu bisa bawa mobil juga?”
“Bisa, Pak. Saya bisa nyetir juga kok.” Jawab Rama dengan raut muka hampir gembira.
“Oke. Taruh berkas lamaranmu di Front Office dan mulai besok kamu bisa langsung bekerja.” bilang Pak Robert dengan tenang diakhiri dengan senyum yang mengembang.
“Hah!! Bener, Pak??” tanya Rama tak percaya.
“Bener, Rama..”
“Wah, makasih Pak. Makasih banyak ya Pak..” sahut Rama dengan raut muka gembira dan tangannya segera menyalami Sang Big Boss, Pak Robert dan Sang Security, Pak Supri.
“Sama-sama, Rama. Selamat bergabung di SinemArt..”
#######
Rama segera mengabarkan berita baik ini kepada sohibnya, Sholihun, yang secara tidak langsung sudah membantunya mencari jalan keluar.
“Waah, benerkan apa yang gue bilang..” kata Sholihun tampak bangga karena idenya goal.
“Thanks berat, Hun. Pokoknya gue akan selalu berbagi rejeki deh.” Janji Rama tulus.
“Bener nih?”
“Iyaa lah, Hun.”
“Serius?”
“Pastinya dong!!” sahut Rama mantap.
“Asyiiik!! Sukses yaaa.. Eeh Ram, Gue pinjem bokepnya Shasa Grey yang baru dong!” dan Sholihun pun mengajukan permintaan.
“HAAHHH!!”
#######
Hari berganti hari, kadang ada suka kadang ada duka, dan cacian. Namun itu semua tak jadi soal buat Rama. Lima bulan sudah Rama menikmati hari-harinya bekerja di Production House milik Pak Robert, yang berhubungan dengan dunia layar kaca. Sebagai seorang beginner, pada awalnya Rama yang ditempatkan di bagian umum ini merasa kagok karena tugas utamanya hanyalah bantu sana bantu sini, disuruh ngangkut ini ngangkut itu, disuruh beliin rokok, merapikan kostum, mengolor kabel sampai kesetrum juga pernah, dan lain sebagainya. Bisa dikatakan pekerjaan kasar namun bagi Rama semua itu bukanlah pekerjaan kasar melainkan pekerjaan mulia. Dengan pembawaan yang selalu ceria, cowok yang masih terdaftar sebagai mahasiswa IKJ itu tetap melakukan pekerjaannya dengan senang hati. Dia juga ga mau menyerah, berpangku tangan, dan menyia-nyiakan waktunya selama bekerja di PH begitu saja. Dengan kepandaian dan akal bulus yang dimiliki, maka di setiap ada kesempatan dan waktu luang, atau pun ketika break shooting, Rama segera bertanya kesana kemari tanpa malu untuk belajar mengenai segala sesuatu hal yang berhubungan dan saling berkaitan erat dengan studinya Sinematografi, kepada Mas Budi, Mbak Shinta, dan para crew lain yang sudah berpengalaman. Mas Budi adalah salah salah satu crew yang bisa melihat potensi besar yang dimiliki Rama. Maka, dia pun sedikit demi sedikit mengajarkan Rama tentang bagaimana men-set sound effect, kemudian mengenai pencahayaan atau yang lebih dikenal dengan lighting, penulisan naskah, bagaimana ber-improvisasi, dan bahkan tak lupa juga tentang pentingnya enginering pun dijejalkan di otak Rama. Karena peluang untuk memperdalam ilmu sangat banyak, Rama pun minta izin kepada Mbak Shinta untuk meminjam beberapa buku mengenai dunia layar film. Membaca, mempelajari, dan menelaah lembar demi lembar ilmu yang tertulis dengan tinta hitam diatas kertas putih pada sebuah buku adalah aktivitasnya di sela-sela break shooting. Rama memang seorang pemuda yang easy going juga ramah. Memiliki skill tinggi dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang berada sekitarnya, pinter melontarkan joke-joke segar yang menghibur di kala kejenuhan tengah melanda para crew adalah ahlinya, maka tak heran jika dalam waktu singkat dia sudah begitu akrab dengan para crew dan para artis sinetron ftv yang dikontrak oleh SinemArt. Dimana ada Rama, pasti disitu ada gelak tawa bahagia. Melihat kecantikan dan kemulusan body para artis yang berpakaian minim pun mau ga mau membuat Rama selalu kerepotan dalam usaha mengamankan tonjolan yang ada di selangkangannya. Statusnya kalo ga siaga, pasti waspada bahkan bisa mencapai tahap awas!! Pemandangan indah berupa belahan dada yang mulus putih menggoda, kulit paha yang licin tanpa cela, lekuk tubuh ramping yang berbalutkan baju-baju ketat yang seksi pun selalu sukses membuat darah mudanya menggelegak. Nafsunya begitu membuncah, seperti ketika beberapa minggu yang lalu Rama tidak sengaja melintas di depan kamar ganti artis, dimana dia melihat dengan jelas lekuk-lekuk tubuh mulus dan bongkahan daging sepasang payudara ranum yang sekel punya Adelia Rasya terjuntai bebas setelah lepas dari kungkungan bra di saat sedang berganti kostum. Maka tak ayal lagi, sabun Giv di kamar mandi kost-nya pun senantiasa menjadi teman akrab untuk bercengkrama dalam melepaskan nafsu birahi, selepas pulang kerja. Rama memang menyendirikan sabun yang dipakainya. Untuk mandi dia memakai sabun Lifebuoy, sedangkan untuk ngocok alias coli dia lebih suka pake sabun Giv. Ga percaya? Tanya aja sama Ramangga, Please Try This At Home, You’ll Get More Satisfaction and More Sensation.
“Lebih lembut, busanya juga lebih banyak kalo gue coli pakai sabun Giv.” Begitu katanya kepada Sholihun beberapa saat lalu, ketika sedang ngobrol berpukar pikiran mengenai sabun apa yang paling asoy untuk coli, di halaman kost sambil mantengin cewek-cewek cantik anak kampus yang jalan berseliweran.
Saat ini, PH milik Pak Robert sedang syuting program acara “Jalan-jalan Bersama Seleb.” Dan kebetulan artis yang membintangi adalah Olla Ramlan dan Ratna Galih. Dua selebritis tanah air yang cantik dan seksi menggairahkan dengan lekukan tubuh yang sempurna, dimana Rama nge-fans banget dengan kedua artis cantik itu. Tidak jarang keduanya dijadikan fantasi liar oleh Rama dalam rangka pelepasan cairan peju yang bersumber dari kantung peler kontolnya. Kalo sabun giv nya abis, Rama pun pelan-pelan pergi menyelinap ke arah dapur ibu kost untuk mencuri ketimun. Jadi sebenernya ga cuma kancil aja sih yang suka mencuri ketimun. (Ga percaya? tanya Rama lagi dweeh . . . tuuh kan cengangas-cengenges die nye . . .) Bahkan pernah juga ada kejadian konyol pada saat lampu kost blackout, libidonya tetap menuntut penyaluran. Sialnya sabun Giv kesayangan jatuh ke dalam lubang wc sewaktu dipinjem sama Sholihun –karena Sholihun selalu BRUTAL ketika menjamas pusakanya- maka ditengah kegelapan dia pun berjalan mengendap-endap ke arah dapur untuk kembali mencuri ketimun. Namun sayang, untung tak dapat diraih malang pun tak dapat ditolak. Karena terburu-buru, yang diambil bukannya ketimun tapi malahan pegangan cobek untuk menguleg sambal. Sholihun yang mengetahui hal tersebut langsung ngakak tujuh hari tujuh malam tiada henti. Huaaaa, elu kok bego banget seeh, Ramaaa...!!!! bisa penyet pusaka elu, dodooL!!
“Rama, selain membantu kameramen, berhubung Pak Karta izin ga masuk maka lu sementara juga ngerangkep jadi driver untuk acara “Jalan-jalan Bersama Seleb.” Job Discriptionnya, lu cuma nganter ke tempat-tempat tujuan selama ada di Bandung bersama crew yang lainnya. Lembang, Tangkuban perahu, Cihampelas, dan kuliner di Kampung Daun. Misal ada sisa waktu, dan si Olla sama Ratna pengen jalan-jalan dan belanja lu anterin aja deh.” Perintah Pak Basuki, Produser merangkap sutradara pada program acara “Jalan-jalan Bersama Seleb.”
“Siaap, Boss!!” jawab Rama penuh semangat.
“Ajiiib dah!!! Duuch senangnya hatiku bisa satu mobil dengan Olla Ramlan juga Ratna galih. Gue dah ga tahan pengen ngeliat tungkai paha telanjang mereka yang muyuuus dan belahan dada yang pastinya juga akan mereka umbar dengan hanya mengenakan baju-baju ketat belahan rendah. Yesss . . .!!!”
#######
Novotel Bandung, Sunday Morning.
Ramangga a.k.a Rama tampak antusias sedang mempersiapkan tunggangannya, Honda Freed kelir cokelat milik inventaris perusahaan. Sambil bersiul-siul kecil, Rama pun mengeluarkan sebungkus rokok yang ternyata tinggal satu batang. Kebanyakan crew juga tinggal di hotel, tapi ada beberapa yang pulang ke rumah karena memang ada sebagian crew yang asli Bandung.
“Mana nih si Olla sama Ratna. Lama banget..” gumam Rama tak sabar berkali-kali menolehkan wajahnya kearah pintu masuk lobby hotel.
“Uuughh!! Gimana yaa penampilan Olla sama Ratna? Hmm..” gumam Rama sudah mulai berfantasi, tangan kanannya pun segera membetulkan letak batang penisnya yang belum apa-apa sudah siaga 1.
“Hai ganteeng. Met pagi!!” seru Olla dan Ratna hampir berbarengan.
Rama menoleh ke arah dua cewek cantik yang terlihat segar dengan sapuan cosmetic minimalis menghiasi wajah. Balutan busana yang terlihat modis dan minim pun menggoda sepasang mata Rama. Cowok yang mengambil jurusan Sinematografi di IKJ langsung terbengong takjub dengan kehadiran dua Bidadari yang sedang tersenyum geli melihat Rama yang sedang melongo dengan mata tak berkedip bertamasya ke sekujur tubuh berlekuk seksi punya Olla Ramlan dan Ratna galih. Tegukan ludahnya yang ketiga pun tak terelakkan.
“Biasa aja kalee, Rama sayaaang.. Ga usah melongo gitu ahh liat tubuh seksi kita berdua. Hihihiii...” goda Olla Ramlan dengan mimik wajah menggoda.
“Iyaa neh, Rama. Awas mengeras loh! Weekz!!” sahut Ratna Galih seraya menyelipkan lidahnya yang merah di sudut bibir menggoda Rama.
“HAHAHAA!!” tawa kedua bidadari itu langsung meledak.
Dan Ramangga pun langsung terjatuh dari keterpesonaannya yang lagi terbang tinggi walau baru nyampe langit ke tiga, belum ke tujuh. Olla Ramlan dengan rok terusan santai warna pastel sejengkal diatas lutut tampak sungguh menggoda, karena di bagian dada rok terusan yang dipakainya berbentuk huruf V lebar dengan dua utas tali kecil yang terkait di pundak kanan kirinya yang berkulit putih. Sebagian bongkahan dari payudara ranumnya tampak menyembul gemesin. Tatto dari tubuhnya juga turut menambah fantasi Rama. Sedangkan Ratna Galih sendiri juga tak kalah seksi dalam menampilkan keelokan bentuk tubuh yang dimiliki. Hot pants jeans setengah paha rada belel membungkus erat tungkai kakinya, sehingga kulit putih licin yang sedikit di tumbuhi bulu-bulu lembut itu begitu merangsang nafsu seks Rama. Dengan kaos ketat tanpa lengan warna cerah yang pendek, lekukan tubuh yang sintal dan kontur sepasang payudara yang bertengger di dadanya pun terbentuk indah memancing gairah. Kulit lingkar pinggangnya pun acap kali mengintip nakal menggoda mata Rama.
“Eeh!.. Ooh. Hehe. Dah pada siap yaah?” Rama pun menjawab dengan terbata-bata.
“Belon!! Ya udah lah. Gimana sih? Yuuk..” kali ini yang menjawab adalah Ratna, dan mereka langsung memasuki mobil.
Kedua selebritis cantik itu memang sudah akrab dengan sosok Rama, karena mereka berdua sering mendapat job dari SinemArt didalam proyek penggarapan ftv ataupun sinetron. Otomatis mereka berdua juga sering ketemu dan ngobrol bersama cowok trendy dengan potongan rambut ala Andika, Kangen Band itu. Dengan kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi, Rama pun bukan seperti makhluk asing yang membahayakan bagi diri Olla maupun Ratna. Makanya tadi mereka dengan berani sempat ber-flirting ria terhadap Rama.
“Ke lembang dulu kan, Say?” tanya Olla Ramlan seraya menyilangkan batang kaki kanannya di atas kaki kiri.
“Tepat sekali. Seratus untuk nona Olla..” jawab Rama sambil menengok ke belakang untuk sekedar melirik kulit paha putih punya Olla yang sebelah kanan, yang tersingkap sampai seperempat paha.
“Eeh.. Eeehh, seratus sih seratus, Ram. Tapi kalo nyetir matanya kedepan dong. Bukannya malah ngintip paha mulus gue. Gimana siih?!” Olla Ramlan pun pura-pura mendamprat Rama dengan nada merajuk.
“Iyaa neeh sopirnya ganjen. Emang pak sopir belon pernah liat cewek seksi yaah? Hihihi.. Huu katrok! Terus, kalo liat cewek bugil juga belon donk berarti? Hahaa..” goda Ratna Galih menimpali ucapan Olla Ramlan.
Piass!!! Raut wajah Rama pun memerah malu karena kedapatan mencuri kehalusan dan kemulusan kulit para penumpangnya.
“Duuch yang lagi ketangkap basah mencuri pandang. Malu niih yeeew? Hihihiii..” kikikan nakal dan manja terucap keluar dari bibir berlipstick warna natural dari kedua seleb yang sedang diantar Rama ke Lembang.
“Hahaa!! bisa aja Mbak berdua..” ujar Rama terdengar garing seraya membetulkan posisi alat kawinnya yang sungsang di dalam celana dalam Calvin Klien warna kuning menyala KW 7+..
Belum lagi bisa bernafas lega dan menetralkan warna wajahnya yang memerah, tiba-tiba aja gantian Ratna yang langsung berceloteh tanpa basa-basi.
“Eeh! Hayoo! Tangan kiri lu kenapa tuh, Rama? Kok gerak-gerak di selangkangan? Salah parkir ya?”
“Waka.. Wakaa!!” derai tawa Olla dan Ratna ala Shakira pun silih berganti menghantam dan menghancur leburkan perasaan Rama, mahasiswa IKJ itu.
Sebentar kemudian Olla dan Ratna tampak saling berbisik, dan kemudian tersenyum nakal bersama. Sepasang tanduk iblis pun muncul . Hiii seyeeemmmmm!!
“Anjriiit dah!! Digarap terus gue. Keroyokan lagi. Huuft.. Mana haruf parfumnya bikin gue semakin konak. Seet dah!! Jadi pengen coli neeh . . .” kata Rama dalam hati
Selama kedua selebriti itu sibuk syuting dengan kehebohan dan keceriaan yang mereka ciptakan, Rama pun hanya mampu memandangi bidadari-bidadari penggoda iman itu di belakang Mas Ridwan, selaku kameramen yang meng-shoot Olla dan Ratna. Sesekali tangan kanan maupun tangan kirinya tampak sibuk mengelus tonjolan batang penis yang tampak menggelembung. Setelah dari Lembang mereka meneruskan perjalanan ke arah Tangkuban perahu, kemudian ke Cihampelas, dan berakhir dengan acara makan malam di Kampung Daun. Semua crew termasuk Olla dan Ratna numpang mandi di restauran tersebut sekalian ganti baju. Selama makan malam, atmosphere yang ada memang sangat mengasyikkan. Tertawa, saling ejek sesama crew pun memancing derai tawa satu sama lain. Tampak Olla menerima sesuatu bungkusan plastik hitam dari salah seorang crew dengan gerak mencurigakan. Ratna Galih pun terlihat sibuk bertelephone entah dengan siapa. Setelah acara makan malam bersama selesai, kedua selebritis itu memutuskan untuk jalan-jalan keliling kota Bandung dan tentunya diantar Ramangga. Sementara yang lainnya udah pada berpencar sendiri-sendiri.
#######
Di tengah kota Bandung, Paris Van Java...
Honda freed yang ditumpangi mereka bertiga tampak melaju santai membelah suasana malam di kota Kembang. Rama berusaha untuk tidak mupeng ketika berada didalam satu mobil dengan dua seleb cantik yang begitu seksi itu meski lonjoran penisnya sudah menuntut keadilan berkali-kali. Memang, godaan yang dirasakannya semakin menguat dari pada waktu siang hari tadi. Aura yang terpancar di sekelilingnya membuat bulu kuduk Rama juga sesekali merinding, terlebih ketika dua makhluk sensual beraroma wangi itu secara sengaja lebih mendekatkan tubuh ke arah dirinya.
“Huaa!! Gue udah ga kuat. Gue udah ga tahaan lagi nih!! Hiiii... Apa gue melambaikan tangan ke arah kamera aja yaa?” gumam Rama dalam hati. (Heh monyet dekil!! Emang lu pikir ini acara [masih] Dunia Lain, apa!??)
Paras dari kedua cewek yang dibawa Rama berkeliling walking around memang sama-sama cantik, menarik, dan sama-sama bikin gemes. Keduanya mempunyai body yang aduhai, dan menggiurkan. Sepasang buah dadanya pun tak kalah menantang antara satu sama lain, dan memiliki ukuran yang hampir sama. Dari segi postur tubuh, tinggi badan Ratna terlihat sedikit lebih tinggi dari Olla. Rambut keduanya yang panjang dibiarkan tergerai indah ke belakang. Ratna malam itu mengenakan kaos ketat warna merah dengan bawahan rok kain lebar yang pendek seperti yang biasa dipakai para cheerleader. Sedangkan bidadari satunya, Olla Ramlan mengenakan tanktop putih sebagai pembalut tubuh rampingnya yang berlekuk. Ooh shit!! Olla Ramlan sangat nakal dan begitu berani malam ini. Setelah melepas sweater cotton combed warna biru tinta, ternyata di balik tanktop putih yang dipakai Olla yang musex itu sudah tanpa bra, braless. Sepasang puting dari kedua buntalan susunya yang mengkel dan kenceng tercetak jelas dari balik tanktop.
“Mbak Olla udah punya pacar lagi belum sih?” tanya Rama iseng pada Olla Ramlan yang duduk di kabin depan sebelah kiri.
Mata Rama terus berusaha keras melirik ke arah puting imut yang sangat bikin geregetan untuk segera di gigit-gigit kecil. Sialnya kedua mata Rama yang melirik kearah dada Olla sempet ga bisa balik kembali normal alias sempet juling temporary. Untung setelah berkedip, mata nakal itu sudah kembali ke jalan yang lurus.
“Ada deeh, mau tahuu aja!! Kenapa emangnya, Say? Mau jadi pacar gue? Hmm..?” jawab Olla sekaligus memberikan penawaran yang menantang.
“Hehehee.. Mbak Olla bisa aja..” jawab Rama tersipu diiringi kekehan khasnya, karena berhasil mengusap kedua toked Olla yang begitu membusung tanpa tersanggah bra. Tapi mengusapnya cuma lewat pandangan mata aja siih. Hihihiii...
“Kalo Mbak Ratna sendiri gimana?” tanya cowok bergaya rambut ala Kangen Band itu kepada Ratna Galih.
“Baru putus gue. Sekitar dua bulan yang lalu. Eh jendelanya dibuka aja yaa..” Jawabnya enteng seraya mengeluarkan dan menyulut ESSE favorit dengan lighter.
“Rokoknya, Rat..” pinta Olla.
Setelah membakar rokok dan menghembuskan asap melalui bibirnya yang tipis menggoda, Olla langsung berucap,
“Lu pacarin aja si Ratna, Ram. Enak loh bisa nyicipin memm..” belum sempet ngelanjutin ucapannya, Olla langsung kena jitak Ratna.
”Wadauw!!”
“Rese’ ahh, lu!!”
Rama pun tertawa begitu mendengar kicauan polos dari mulut Olla. Olla pun tertawa ngakak, sampai-sampai sepasang buah susunya yang bulat sekel itu berguncang dan berayun. Bahkan ketika dia merundukkkan tubuh seksinya karena ga kuat menahan tawa, Rama pun bisa melihat puting di ujung tokednya yang berwarna pink gelap dari balik tanktop yang dikenakannya. Uughhh!!!
“Seneng lu yaa pada!” gerutu Ratna Galih.
“Eh Rama, tapi mending lu pacarin aja deh si Olla. Dia tentunya lebih pengalaman dari pada gue kan? Sekali lu ngerasain empotannya, beuh! Ga kukuuuu!! Hahahaa!!” balas Ratna semakin menjurus, dan tentunya membuat penis Rama semakin ga keurus.
“Wew!! Sialan lu, Rat. Duuh, gue jadi horny neh kebayang sama yang dulu-dulu.” Sungut Olla dengan wajah yang bersemu merah.
“Lu kate, gue ngga ape? Enak kali ya kalo ‘ehemm-ehemm’ di Lembang. Hihihii..” timpal Ratna nakal.
“Mbak Olla kebayang sama yang dulu-dulu nich yeew?? Kebayang apanya sih? Uhuuiyy, ga nahaan!!” ledek Rama dengan memasang cengiran kuda.
“Lhoh Mbak Ratna mau juga toh ehemm-ehemm sama Mbak Olla?? Huaa!! Apa kata dunia nanti?? Hahaa!!” imbuh Rama dengan menggidikkan bahunya yang kalo diartikan, ‘ga bangeet deh..’
Rama memang cerdik dan sekarang akal bulusnya tengah dilancarkan. Memang sengaja dia tadi meledek dan memanas-manasi kedua cewek cakep itu untuk bertindak agar semakin liar dan jalang. Tentunya berujung satu kesimpulan, eM eL dengan keduanya.
“Kurang asem ya lu, Ram. Berani-beraninya ngeledek gue. Dari pada lu belon pernah kan? Huu.. Awas lu yaa ntar..” sahut Olla mendendam dan keki dengan ucapan Rama.
“Iyaa neh Rama. Sok-sok-an banget. Perlu dikasih pelajaran neh, biar kapok dan ga berkutik lagi! Hahaa..” timpal Ratna Galih seraya tertawa.
“Becanda Mbak. Rama cuma becanda kok.” Jawab Rama sambil senyam-senyum.
“Nah lhoh pura-pura melas kan dia, Rat. Eh tapi ide bagus tuh nginep di cottage Lembang. Tapi pejantannya siapa yaa enaknya? Hmm?” tanya Olla seraya melirik kearah Rama yang raut wajahnya berubah meram padam.
“Rama aja deh gimana? Ehh.. Bentar-bentar, tapi Rama punya titit ga yaaw?” Hahaa!!” seloroh Ratna ngasal yang membikin Rama semakin salah tingkah.
Tanpa berkata-kata dan begitu tiba-tiba,
“Waddauoww!!” Rama berteriak kaget sambil menyentakkan pinggulnya ke atas karena tangan sebelah kiri Olla langsung melingkar tepat di penis Rama dan langsung membetotnya.
“Hahahaa! Punya titit juga dia, Rat. Udah keras euy!!” pekik Olla histeris.
“HAHAHAA!!!”
Ratna dan Olla pun tergelak ngakak, sementara Rama hanya mengerinyitkan kening menahan rasa ngilu karena penisnya di betot cewek cantik yang duduk di samping kirinya itu.
“Kita putar balik ke Lembang lagi aja, Say..” perintah Ratna dan langsung disanggupi Ramangga.
“Nah sebelum nyampe Lembang, enaknya mabok asap dulu aja deh. Hihihi..” kata Olla nakal.
“Mabuk asap? Maksud lu??” tanya Ratna Galih heran.
“Tarraaaa...” Olla Ramlan pun mengeluarkan tas plastik hitam yang berisi sebuah amplop, yang tadi sewaktu acara makan malam diberikan oleh salah seorang crew kepada dirinya.
“Waah gila, asyiik neh. Cannabis Sativa, Jack!! Woi Rama!! Lu doyan juga kan?” pekik Ratna heboh, setelah mengetahui isi dari amplop yang ternyata adalah beberapa linting remahan daun surga.
“Doyan dong, mana sini..” jawab Rama sembari melirik kearah batang paha putih mulus kepunyaan Ratna Galih.
“Ntar, gue sulut dulu..” sahut Ratna Galih cepat.
“Eh, tapi ngomong-ngomong dapet dari mana nih daun favorit Bob Marley?” tanya Ratna penasaran.
“Tadi gue nitip sama Mas Agus, salah satu crew. Kan dia tahu seluk beluk dunia underground Bandung..” jelas Olla.
Kemudian, Ratna pun segera mengambil satu linting, dan langsung memantikkan api dari lighternya untuk membakar lintingan daun surga yang bisa bikin tinggi itu.
“Huuuuffttt, mantap. Uhhu.uukk!!” bilang Ratna dan langsung terbatuk karena begitu semangat menghisap melalui lubang hidungnya.
“Hei!! Pelan-pelan napa? Coba sini gue rasain..” Olla pun tanpa berlama-lama langsung mengambil lintingan cimeng dari tangan Ratna, dan dia pun juga langsung menghisapnya. Sementara itu, Rama menutup semua jendela mobil.
“Pffhuufft!! Dahsyat abyiis nih barang!” ujar Olla sehabis merasakan asap dari Cannabis Sativa yang mulai membakar paru-paru dan otaknya.
“Niih, Rama. Cobain deh.” tawar Olla.
Rama pun ikutan menghisap dalam-dalam sampai tidak ada asap yang keluar sedikit pun melewati mulut atau hidungnya. Semua mengendap di dalam pembuluh darah.
“Tinggi, mari kita terbang semakin tinggi!!” suara bernada riang sontak terdengar keluar dari mulut Rama.
Efek dari Cannabis Sativa adalah bahwa dia bisa merubah mood, emosi, dan perasaan para pemakainya untuk semakin meledak secara drastis dan cepat. Misal pemakainya dalam keadaan sedih, maka Cannabis Sativa mampu untuk mem-program emosi si pemakai untuk jauuuh lebih sedih, bahkan sampai menangis. Jikalau pemakainya sedang merasakan happy, maka Cannabis Sativa pun akan men-transformasikan rasa happy itu lebih menggelora lagi. Efek berikutnya adalah si pemakai akan merasakan haus yang berlebihan. Kedua bidadari cantik yang berbalut baju-baju terbuka nan seksi itu kini saling bergantian menghisap daun surga dengan cepat. Mereka happy, mereka pun semakin bertambah gila. Olla dan Ratna, dua seleb cantik yang baru aja menyelesaikan syuting itu juga mulai menggoyangkan tubuh seksinya mengikuti alunan music Hip-Hop yang terdengar dari speaker mobil. Olla Ramlan, mantan istri Alex Tian yang mempunyai tampang binal itu pun segera menampilkan liukan erotisnya, bahkan tak jarang kedua puting imut di ujung putingnya yang sudah menegang semakin menyeplak jelas dari balik tanktopnya. Ratna Galih yang kelahiran Djoja pun tak mau kalah dengan liuk erotis Olla. Dia yang duduk di jok tengah sesekali dengan gerakan nakal yang sensual tak segan-segan untuk meraba dan meremasi tokednya sendiri, seakan-akan sedang memamerkan kemampuan dirinya dalam ber-striptis. Raut wajahnya pun sangat ngacengin. Rama berulang kali mengintip tingkah laku Ratna yang liar dari kaca spion tengah mobil dan artis cantik itu pun tampak cuek bebek meski dia juga tak jarang menangkap basah karyawan SinemArt yang sedang melotot juga melongo melihat aksi hot dirinya. Dileletkannya lidah yang merah menyala itu kearah spion tengah mobil dengan gerakan mengulik sesuatu, dimana Rama tengah mupeng berat memperhatikan. Sebentar lagi pasti nafsu angkara birahi cowok bertinggi badan 175cm itu meledak menggelegar. Penis yang berada di selangkangan Rama pun ikut menggeliat erotis mana kala dirinya terjebak di dalam mobil bersama dua bidadari cantik yang tengah horny.
“Gila lu, Rat!! Hot banget tarian lu. Anjriit, makin konak gue..” ucap Olla dan langsung mengusap lembut menyelusuri penis Rama sambil tersenyum bitchy.
“Uughh!!” Rama mulai melenguh, ketika lonjoran penisnya juga diurut-urut oleh telapak tangan Olla.
“Enak, Rama?? Hmm? Udah keras banget nih kontolnya. Hihii..” bilang Olla vulgar sembari menghisap lintingan daun surga untuk yang kesekian kalinya.
“Aduuh! Jangan melakukan pornoaksi dulu dong. Gimana sih?!” sela Ratna Galih sewot.
“Tenang, hottie..” sahut Olla.
“Auuw!! Ii..iiihh, apaan ini juga??” pekik Ratna Galih tertahan tatkala buah payudara yang mengacung mengkel miliknya kena remas oleh tangan kanan Olla.
“Hihihiii...” kikikan iblis bertanduk Olla pun terdengar.
#######
Tak terasa Honda Freed yang mereka kendarai sudah memasuki kawasan cottage daerah Lembang. Setelah urusan administrasi beres, mereka bertiga pun berjalan kearah cottage yang berada di bagian paling belakang. Tampak juga mobil-mobil para penyewa cottage parkir berjejer rapi.
“Eh Olla. Lu duluan aja sama Rama. Gue ngadem bentar, nyegerin otak dulu yaa. Pening banget, gila. Ntar gue nyusul deh.” Keluh Ratna seraya memegangi keningnya.
“Mangkanya jangan kebanyakan nyedot tadi. Huu..” balas mantan istri Alex Tian mencibir Ratna.
Rama hanya terkekeh melihat Ratna yang sudah terlalu tinggi. Tangan kirinya menenteng bagpack gede yang berisi baju ganti.
“Waah, apa benar yaa? Gue akan menyetubuhi satu diantara kedua bidadari impian gue? Moga-moga aja deh, pleasee..” harap Rama dengan gelisah.
Setelah membuka pintu cottage, Rama dan Olla pun segera masuk. Ruangannya luas, isinya lux, dan kamarnya juga tertata cukup rapi. Yaa iyalah, cottage kelas wahid gitu loh. Fasilitasnya pun juga komplit dong tentunya. Ada wifi, tv plasma 32inc dengan indovision , kamar mandi dalam lengkap dengan bath up hot and cold water, ranjang ukuran king size yang tampak empuk, seperangkat sofa, dan juga mini bar.
“Nyantai aja lu disini ya, Ram. Gue ganti baju dulu.”, kata Olla sambil mengerlingkan matanya dengan genit.
“Yooaa!!”
“Ngapain neeh enaknya. Ooh iya nyetel acara music aja..” gumam Rama seraya mencari channel music.
Tak berapa lama, suara music terdengar keras membisingi ruangan cottage yang mereka sewa. Rama berjalan kearah mini bar dan mengambil dua botol Guiness Stout dingin. Ditengggaknya pelan-pelan air ber-alkohol itu untuk melepas rasa dahaga.
“Huaaahh..” Rama pun merebahkan badannya di atas ranjang, dan menggeliatkan tubuhnya yang penat.
“Waah nyaman banget nih rebahan di kasur empuk setelah penuh aktivitas seharian..” gumam Rama.
Beberapa saat kemudian, Olla Ramlan terlihat keluar dari kamar mandi. Wajahnya sudah kembali segar. Dia sekarang mengenakan baju model kemben warna hijau tipis tanpa tali di pundak dan tetap setia untuk tidak memakai bra, sehingga puting imutnya pun tetap terlihat jelas tercetak. Untuk bawahan, Olla mengenakan women boxer yang sangat pendek, yang hanya mampu menutupi seperempat dari batang pahanya yang putih mulus. Hmm.. Bener-bener bikin konak deh tubuh sang bidadari ini. Indah dan menggairahkan. Olla pun segera menuju ‘ranjang pengantin’ dengan menggoyangkan tubuh mengikuti irama lagu dari tv, sebelum akhirnya mendarat dan merebahkan tubuh wanginya yang sensual itu di sebelah Rama.
“Glek!.. Gleekk!” terdengar tenggakan Guiness Stout.
“Aakkhhh, paiiit!!” suara Ola yang kepahitan langsung terdengar.
“Hehehee..” Rama terkekeh melihat raut lucu wajah Olla yang meringis dan dia segera beranjak ke kamar mandi untuk buang air kecil, bersih-bersih, sekalian mengganti celana panjang dengan celana kolor tanpa celana dalam. Gundukan di selangkangannya sudah menggelembung menuntut kepastian jatah.
“Sabar yaah. Malam ini lu gue kasih tenderloin steak yang lezat, dah! Ga cuma sabun Giv aja..” gumam Rama berbicara kepada jagoan berototnya yang sudah mengeras sedari tadi.
Rama keluar dari kamar mandi dan langsung ikut merebahkan tubuh disamping Olla Ramlan.
“Heh Rama, jelek! Tadi lu dah ngeledekin gue kan? Sekarang waktunya pembalasan, tau ga lu!! Kalo bahasa filmnya tuh, Revenge of the Angel..”
Dan tanpa menunggu jawaban Rama yang terlihat masih shock dengan apa yang akan terjadi, Olla langsung memeluk mesra cowok bertinggi 175cm itu ke dalam dekapannya. Bibirnya yang tipis ber-lipstick pink tipis segera memagut bibir Rama dengan lembut dan sedikit romantis. Tak lupa juga Olla pun mengelomoh dan memainkan lidahnya yang merah basah ke dalam mulut Rama.
“Ouughh!! Aaghhh!!” desah Rama kontan terdengar mana kala jari halus telapak tangan artis cantik itu juga mulai mengusap-usap penisnya yang sudah tegang dari balik celana kolor.
“Enaak, yaah? Duuch dah ga pake celana dalam sekalian. Hihii..” tanya Olla seraya memperhatikan ekspresi kenikmatan dari wajah Rama.
Seiring dengan ciumannya yang begitu hot, Olla pun mulai merayapkan tangannya masuk ke dalam celana kolor Rama untuk menangkap sesuatu yang keras, dan segera mengocok lembut lonjoran kontol yang sudah tegang sempurna itu.
“Uummphhfff!!”
Rama pun mencoba untuk memulai melakukan serangan balasan setelah alat kawinnya di-invasi secara kurang ajar oleh Olla. Diturunkannya baju kemben warna hijau tipis tanpa tali yang Olla pake. Seketika itu juga sepasang toked nya yang mulus dan dibalut kulit yang putih langsung menjuntai keluar menunjukkan pesonanya.
“Bagus banget tokednyaa. Mana masih kenceng lagi..” gumam Rama kagum ketika melihat sepasang payudara indah Olla yang bergelantungan.
“Suka, sayang?? Hmm..?” bisik Olla Ramlan dengan wajah senang karena keindahan buah dadanya mampu menyihir mata Rama.
Rama hanya menganggukkan kepala seraya ditelusurinya pelan-pelan gundukan buah dada itu untuk merasakan kehalusan kulitnya, sebelum meremas dan mengurut daging payudara itu dari pangkal sampai ujung.
“Nggghhh!! Aaghh!! Ra.Rammaaa!! uughhh!” artis cantik itu melenguh ketika tangan Rama memilin puting segar dan menekan-nekannya dengan lembut. Sesekali juga ditarik-tariknya.
Gairah binal Olla sudah terbangun. Dia segera melolosi celana kolor Rama, sehingga telapak tangannya pun semakin leluasa dalam mengocok dan mengurut batang kontol yang berukuran standar orang indonesia. Intensitas kocokan Olla semakin cepat. Kadang gerakannya berubah pelan dan sangat lembut.
“Gue bener-bener kangen yang namanya kontol.” gumam Olla.
Dengan gerakan yang cepat, Olla pun nungging di dekat penis Rama yang sudah mengeluarkan cairan pre-cum diujungnya. Dicium mesra kepalanya, dijilati dengan telaten setiap batang berurat itu, lalu perlahan mulai dimasukkannya batang Rama ke dalam mulutnya yang mungil berbibir tipis.
“Ouughh yesshhh!! En.nakk bah.ngetshhh!!” rengek Rama keenakan dengan service oral Olla.
Olla Ramlan memang sudah lama tidak merasakan yang namanya ngentot, maka dari itu, ketika mendapatkan Rama, dia pun mencoba untuk bener-bener menikmati dan meresapi yang namanya penis. Dengan keahliannya yang sudah sangat terlatih, alat kawin Rama pun terus menerus dikulum-kulum, disedot, tanpa lupa membelitkan lidahnya yang hangat disepanjang lonjoran berhelm nazi itu.
“Aagghhhh, Mba.aak O.Ollaaa!! Nik..mattt bangettshh, sayanggghh!!” ujar Rama terbata-bata merasakan belitan lidah bercampur ludah yang hangat dan berasa geli.
Olla terlihat tersenyum puas mengetahui bahwa Rama begitu merasa keenakan dengan service mulutnya. Sekarang, cewek bertubuh seksi dan ber-tatto itu mengocok kontol Rama seraya jari tangannya yang lentik memainkan buah pelir. Tak berapa lama kemudian, mulut seksinya juga turut menjilati, dan menyedot buah pelir itu dengan penuh nafsu.
“Uughh!! Sshhh!! Mba.aak.. Aaghh ngi..luuu!!” ceracau Rama ketika merasakan sedotan Olla yang terus-terusan mengulik buah pelirnya.
“Hehee.. Tapi enakkan?” sahut Olla cepat sambil menatap wajah Rama yang semakin bertambah merah.
Olla tetap semakin asyik bermain dengan penis beruratnya Rama. Dia terus mengulum dan mempompakan mulut mungilnya untuk mengocok kontol naik turun mengangguk-angguk dengan cepat. Hidup Rama saat ini penuh kenikmatan. Sambil berbaring, dia juga memerah dan mengurut sepasang payudara ranum milik Olla yang menggantung indah di dada yang berkulit putih.
“Mmphh!.. Ngghhh.. Uumphhfff!! Uhuukk!.. Uhuukkk!” Olla Ramlan sempat tersedak, saat dia mencoba menelan batang penis Rama ke dalam mulut mungilnya.
Setelah puas mengarap buah dada berukuran sedang milik Olla yang bergelantungan, Rama mulai mengarah pada woman boxer Olla dan langsung mengelus di bagian selangkangan tepat di bibir belahan vagina.
“Sshhh!! Ouughh!! Ra.Ramaa..” Olla pun mendesah seraya menggoyangkan pinggul saat belahan vaginanya tersentuh jari tangan Rama.
Untuk lebih bisa merasakan nikmat, maka Olla pun langsung melepas boxer bersama celana dalamnya sekaligus. Vaginanya terlihat merekah tembem dihiasi bulu bulu tipis yang dipotong rapi membentuk segitiga kecil. Bibir lipatan vagina itu berwarna putih kemerahan, masih rapet, dan sudah mengkilat basah oleh cairan birahinya sendiri.
“Ouughh yesshh, Ram.aaa!! Aaghh! Uuughhh!! Sshhh!!” desahan Olla semakin tidak karuan. Tubuh putihnya menggelinjang ketika Rama mengulik-ulik tonjolan clitoris.
Perlahan, Rama juga mulai memasukkan jari tangannya ke dalam rongga vagina, dan memutar-mutarkan dalam kehangatan vagina chubby yang bergerinjal. Olla terlihat semakin panas dan liar dalam memanjakan penis Rama. Terus-terusan mengulum, mengelomoh, dan merayapkan lidahnya yang merah basah disetiap inci kulit bagian batangnya. Rasa hangat dan basah dari mulutnya juga semakin membangkitkan nafsu cowok yang mengambil jurusan di sinematografi itu. Rama mengocokkan jarinya yang sudah tenggelam di dalam vagina chubby Olla Ramlan dengan cepat, sehingga memaksa artis cantik itu melepas kontol Rama sambil memperlihatkan wajah sayu dan matanya yang sendu. Suara berkecipak terdengar menghiasi malam mereka di Lembang.
“Sshhh!!.. Aaagghhh!!.. Uumphhff!! En..nnyak bang.ngetshh!! Ram.Ramaaa..” desis Olla dan segera menyambar batang penis Rama untuk dikocoknya kembali.
“I’m so Hornyyy, Ra.maaa!! Ouughhh yesshhh!!” kicau Olla sambil menggigit bibirnya menahan kenikmatan korekan jari Rama didalam kehangatan vaginanya.
Lagi asyik-asyiknya mendayung sampan birahi di lautan nafsu, tiba-tiba Rama dan pasangan mesumnya, artis cantik Olla Ramlan dikagetkan oleh suara seorang perempuan.
“Ooo.. Ooo, kamu ketahuan, pas lagi ngentot, bersama Ramaa!! Hihiii..” kata Ratna Galih dengan nada suara seperti lirik salah satu grup band, sambil tersenyum dan memperhatikan vagina Olla yang sedang diobok-obok oleh jari Rama.
“AauuwW!!” pekik Olla Ramlan kaget karena mendapati Ratna Galih sedang memperhatikan gerakan jari Rama yang langsung tercabut dari himpitan vaginanya.
“Dasar kutu kupret lu!! Sialan, bikin kaget aja sih. Huuh!!” sahut Olla keki dan langsung ilfil.
“Hahaha!! Sukuriin. Duuch kasiaan deh. Emang enak, lagi pemanasan mo ngentot digangguin. Hihihiii..” goda Ratna diakhiri dengan kikikan keledai.
Rama tampak cuek aja dengan kehadiran Ratna malah inilah yang sangat diharapkannya. Tangan kanannya tetap mengocok-kocok batang penisnya sendiri sambil menatap wajah cantik Ratna yang juga sesekali melirik kearah tonggak kejantanannya. Ketika kedua bidadari itu masih saling ejek, Rama pun melirik nakal ke arah sepasang payudara Ratna yang berbentuk bulat, padat, dan terpampang jelas dari balik kaos ketat warna merah yang dikenakannya. Dua tungkai batang pahanya yang putih mulus berbalut rok pendek lebar itu juga sepertinya memang sengaja untuk dipamerkan. Birahi Rama pun semakin terbang tinggi tak terkendali. Setelah beradu mulut dengan Ratna, dengan cueknya Olla juga langsung beralih beradu mulut dengan Rama, dengan mencium dan memagut bibirnya dengan ganas. Tanpa ampun, dilumat-lumatnya bibir cowok yang satu kostan dengan Sholihun itu seakan-akan takut ga akan ada lagi yang namanya kenikmatan. Olla juga memasukkan lidahnya ke dalam mulut Rama. Nafsu artis cantik yang sudah lama berpisah dengan suaminya itu semakin membara. Lidah merah Rama pun dengan meyakinkan saling beradu dengan lidah basahnya. Nafsu Olla Ramlan, cewek ber-tatto itu tampaknya juga sudah tak terbendung.
Dia langsung meraih kembali lonjoran penis Rama yang tetap tegang mengeras, dan mengocokkan tangannya naik turun dengan cepat. Olla tampak sudah tidak peduli lagi dengan kehadiran Ratna yang sedang menonton adegan persetubuhan dirinya dengan Rama.
“Sshhh!! Uughhh!! Aaughhh!!” Olla mendesah dan melenguh tiada henti.
Di saat sedang berasyik masyuk dengan Olla, Rama pun melirik bidadari satunya lagi, Ratna Galih, yang berada di di dekatnya. Waow!! Ternyata cewek bahenol itu tengah menikmati prosesi persenggamaan yang dilakukannya bersama Olla. Sambil terus menyaksikan Rama dan Olla mengumbar nafsu, tanpa sadar Ratna sudah memasukkan tangannya sendiri ke dalam rok super pendek ala cheerleader yang membelit pinggulnya, dan sekarang terlihat sesuatu yang bergerak-gerak di baliknya. Olla melepaskan deep kissnya, kemudian meminta Rama untuk sedikit mundur, untuk mempermudah melucuti celana kolor yang masih terongok di betis. Olla pun langsung melebarkan tungkai kaki Rama, nungging dengan wajah tepat di depan batang penis berurat itu, dan langsung memasukkan alat kawin Rama ke dalam kehangatan mulutnya. Oral season again and again. Uughh!! Selomotan mulut dan bibir Olla semakin bertambah ganas dan liar.
“Emang enak main sendiri, Mbak Ratna? Weeekzz!! Hihihiii..” goda Rama kepada Ratna yang sedang asyik bermain dengan kelaminnya sendiri.
“Huuh!!” dengus Ratna sebal, karena dirinya yang lagi masturbasi diliatin dan diledekin oleh Rama.
“Mau ga dibantuin, Mbak? Enak loh. Sini mendekat ke Rama, ga usah malu-malu. Toh kita udah sama-sama dewasa dan saling menbutuhkan kan?” ucap Rama dengan lihai meng-akal bulusi Ratna.
Mendengar kata-kata bijak dari seorang pemuda perantauan itu, Ratna pun tersenyum. Keragu-raguan dalam dirinya pun sirna. Dengan pasti, partner Olla dalam acara “Jalan-jalan Bersama Seleb” itu mendekatkan tubuh wanginya yang seksi tepat di sebelah Rama. Rama mencoba menge-test kesungguhan Ratna Galih dengan mencium bibir ranumnya. Ternyata reaksi yang didapat sangat positif dan sangat menggembirakan. Karena Ratna membalas ciuman yang dilancarkan Rama dengan penuh antusias. Rama dan Ratna sudah memulai saling memagut dan melumat, sementara itu Olla Ramlan masih terlihat sibuk dengan aktivitasnya sendiri, yaitu mengulum, mengelamuti, dan mengocok batang penis Rama. Demi melihat Olla yang begitu bernafsu dalam melahap penis, Ratna segera melepas kaos ketat dan bra yang membungkus dua buah dadanya, dan langsung mengarahkan telapak tangan Rama untuk segera menjamah gundukan sekel sepasang payudaranya yang ranum. Dengan senyum penuh kemenangan, Rama pun mengelus payudara yang juga berkulit putih mulus, yang berukuran sedikit lebih besar dari milik Olla.
“Ouughh. Gila!! Kenyalnya sama dengan milik Olla..” batin Rama seraya mengurut dan meremas payudara Ratna.
“Uummphhh!! Ouughhh!! Aaa..Aaghh!!” Ratna mulai mendesah disela-sela ciuman dengan mata yang masih melirik ke arah Olla yang asyik bermain oral.
Tak tahan, dia pun melepaskan ciumannya, dan langsung segera bergabung dengan Olla. Menungging dengan wajah menghadap tepat di depan penis Rama.
“Hihii.. Pengen yaah? Nih rasain kontol Rama, enak banget loh.” Kata cewek dengan beberapa hiasan tatto di tubuhnya, setelah melepaskan jepitan bibirnya dan mengarahkan perangkat kawin Rama ke mulut Ratna Galih.
Tak perlu menjawab pernyataan Olla, Ratna langsung menyambut penis berurat Rama dengan tari-tarian lidahnya. Menguaskan lidah di sekujur batangnya, menyentil lubang pipis, dan juga mengulik nakal batang leher bagian bawah. Ketika mengetahui bahwasanya Rama menggelinjang-gelinjang penuh nikmat disertai rasa geli yang memabukkan, cewek cantik bertubuh aduhai itu pun segera memasukkan batang penis itu ke dalam kehangatan mulutnya. Dikempot-kempotkan pipinya ketika menyedot kontol Rama seakan berusaha memipihkan benda yang berbentuk lonjong itu. Sedangkan lidah lancip Olla dengan sensual merayap pelan diatas permukaan kulit kantung buah pelir.
“Adduuhhh!! Nikk..matt bahh.ngeetsshhh!! Uughhh yeeshhh!!” celoteh Rama sambil menikmati begitu dahsyatnya teknik permainan oral kedua bidadari yang kerasukan nafsu syahwat itu.
“Mbak Ratna, pantatnya siniin dong..” pinta Rama lirih.
Tanpa berbicara karena masih asyik menarikan lidahnya di batang penis Rama, Ratna pun menggeser posisi nunggingnya, dan mengarahkan pantat semoknya ke arah Rama.
Tanpa basa-basi lagi, Rama dengan cepat melepas rok super pendek yang membelit pinggang ramping dara ayu kelahiran Djogja itu, maka dalam sekejap terpampanglah dengan nyata dan sangat jelas vagina yang sudah kelihatan basah. Masih rapat dan tampak peret. Bulu jembutnya pun dicukur habis sehingga bentuk kemaluan Ratna tampak bener-bener menggiurkan. Clitorisnya yang kemerahan juga sudah menampakkan diri.
“Oouughh, Ram.Ramaaa.. Sshhh!!” desis Ratna mulai menikmati pijitan jari Rama pada clitorisnya.
Yeaah!! Kedua bidadari cantik nan seksi itu bagaikan duet komposer jenius yang mengendalikan sebuah seni orkestra birahi. Mereka berdua sangat kompak dan saling bergantian dalam memainkan dawai-dawai nada yang berupa lonjoran kontol Rama. Secara bersamaan dan simultan, keduanya menjulurkan lidah untuk menjilat dan menyusrup penis Rama dari sisi kiri dan kanan secara intens.
“Ouughh en.nyaakK, Mbakk Rat.naaa!! Aaaghh!! Sshh!! Mba.aak Ollaaa jug.juga.aa pinteerrr!! Umphhfff!!” ceracau Rama tidak karuan didalam menghadapi keliaran kedua cewek cantik itu.
Sesekali Ratna Galih menyedot dan menghisap dengan kuat kepala penis Rama, dan Olla yang membelit-belitkan lidah dengan erat bak ular piton meremukkan tubuh mangsanya. Atau kadang Olla yang mengulum batang, sedangkan Ratna yang mengelomoh buah pelir. Bahkan, mereka pun bisa bersamaan pula dalam menjilati kepala penis sambil sesekali ber-french kiss. So bitchy and so naughty when two angel get starving. Sungguh sangatlah fantastis rasa nikmat yang mendera seluruh syaraf di dalam tubuh Rama ketika penis tegangnya terus menerus dipermainkan seenaknya oleh dua artis cantik itu. Setelah dirasa cukup ber-foreplay, Ratna pun mengambil posisi dengan berdiri di hadapan Rama yang terbaring pasrah di atas ranjang. Pemuda yang tinggal di kost bersama Sholihun itu terkesima dan ternganga saat melihat keindahan tubuh cewek cantik yang sudah telanjang bulat tanpa ditutupi selembar benang pun. Kulit tubuhnya putih mulus tanpa noda sedikitpun. Sepasang tokednya terlihat kencang mengacung, dan bongkahan daging pantatnya pun montok menggairahkan tanpa guratan scretch. Mengetahui teman duetnya sudah mempersiapkan diri, Olla pun segera bangkit, dan melepas baju kembennya yang masih menggulung di pinggang. Olla juga memamerkan keindahan dan keseksian tubuhnya yang tak kalah dengan tubuh Ratna. Dua buah payudaranya yang sekel dan tampak mengacung itu memang tidak sebesar milik Ratna, tapi tetap aja sama-sama padat dan membulat sempurna. Kedua tubuh polos yang singset,ramping, dan sangat menggugah birahi setiap pria itu sudah siap untuk ditelan Rama. Atau Rama kah yang akan ditelan oleh keduanya?? Sedangkan Rama sendiri sudah sangat siap menghadapi kedua bidadari nakal itu. Kaos yang masih menempel ditubuhnya segera dia lucuti sendiri, sehingga kini terlihatlah ketiga tubuh telanjang bulat anak manusia yang siap untuk melakukan pesta. Pesta seks yang tentunya akan sangat nikmat dan menguras tenaga.
“Gue duluan yaah, Say?” kata Ratna dengan wajah yang sudah dipenuhi nafsu kepada Olla.
“Oke, Sweety. Take your time!” jawab Olla seraya mempersilahkan Ratna untuk menggali kenikmatan terlebih dahulu bersama Rama.
Ratna langsung beringsut membuka dua tungkai kakinya, mengangkang, dan sedikit demi sedikit mulai menurunkan pinggulnya, lalu jemari tangannya yang lentik, yang berkutek biru memegang dan mengocok penis Rama beberapa kali sebelum mengarahkan masuk tepat pada lubang vaginanya yang mulus tanpa bulu jembut.
“Auww!! Shhh!! Uugghhh!! Kerashh bang.ngetshh!!” Ratna memekik kecil dan langsung mendesah dengan kening mengerenyit ketika kepala penis Rama mulai menyusup di celah lipatan bibir vaginanya.
“Ouughhh!! Sempiiit MbaakK, memm.. meekK nya.aahhh!!” lenguh Rama saat kepala penisnya perlahan-lahan terhimpit merasakan jepitan kuat bibir vagina Ratna yang mengempot-empot.
Tak tahan melihat proses penetrasi yang dilakukan Rama atas Ratna, Olla langsung berbaring menyamping di sebelah Rama, dan menyodorkan buah dada mengkel miliknya ke mulut cowok dengan potongan rambut ala Andika Kangen Band yang menganga menahan nikmat, saat penisnya berusaha untuk menancap lebih dalam di vagina Ratna. Puting mungil Olla yang berwarna merah segar itu terus menggodanya sehingga Rama langsung mengulum dan menyeruput liar. Lidahnya meliuk lincah diatas gundukan payudara dan menguaskan rasa nikmat bagi pemiliknya. Sesekali karena gemas, maka digigit-gigit kecil puting imut itu.
“Aaughh, Raammaaa!! Mmphh!! Nik.nikmaa.aaatt!!” Olla Ramlan mendesah nikmat.
Pada saat yang hampir bersamaan, Ratna terus masih berusaha menyesuaikan kondisi kepala penis Rama yang sudah menyusupi di bibir vaginanya. Ditekannya pinggul itu ke bawah
“SLEEPHHH!!”
“Aauuwhh!!” pekik Ratna ketika setengah dari batang penis Rama yang dihiasi urat-urat itu tergelincir bertambah dalam.
Ratna pun mencoba untuk mengerakkan tubuh seksinya naik turun secara perlahan dalam usahanya untuk membenamkan seluruh lonjoran penis Rama ke dalam vaginanya. Tubuhnya tampak menggeliat saat menahan sesuatu yang sedang membelah rongga kemaluannya.
“Uughhh!! Yesshhh!! Mmphhfff!! Ke.kerashh se.sekaliii kon.tool nyaa.aaahh!!” Ratna mulai berucap vulgar disela-sela desahannya.
“Mem.. Memeek, MbakK Rat.Ratna.aahhh! j.juga perr.eettt bang.ngetshh!! Oughh!!” balas Rama tatkala batangan penis kebanggaan yang selama ini dipuaskan oleh busa dari sabun Giiv itu tercelup seutuhnya ke dalam vagina Ratna yang gurih.
Dara ayu yang sedang dihantam nikmatnya bersenggama itu langsung menggerakkan tubuh sedikit lebih cepat, menguleg-ulegkan vagina sempitnya itu untuk menggilas penis Rama yang menyesaki rongga alat kawinnya. Kedua jari tangan kiri dan kanan Ratna tampak gemas saat memilin kedua puting susu Rama seraya menaik-turunkan pinggulnya.
“PLOOKK!.. PLOKK!.. CLEEPHH!.. CLEPPH!!” suara benturan pantat bahenol Ratna yang mulus berbenturan dengan selangkangan Rama tampak terdengar merdu.
“Aaghhh!!..Aakhh!.. Uughhh!!.. Uughh!.. Shhh!!. Kon.tohll lu, kerrashh bangetsshhh!! Oughh yesshh!!” desah keenakan yang beruntun terus terucap tatkala Ratna menusukkan vaginanya untuk menyetubuhi penis Rama.
Olla terlihat meneguk ludah saat kedua matanya memperhatikan penis Rama berulang kali membelah vagina Ratna. Ingin juga mendapatkan kenikmatan yang lebih, ia pun tanpa merasa malu dan sungkan langsung mengangkangkan vaginanya yang memerah basah oleh cairannya sendiri tepat di depan mulut Rama.
“Lick my pussy! Lick my tight pussy, Ramaa!!” perintah Olla dengan wajah yang sayu menggairahkan.
Rama terkekeh dengan ulah nakal Olla, dan langsung meluluskan permintaan artis cantik itu dengan menjulurkan lidahnya untuk menguas bibir vaginanya dari bawah ke atas berulang kali.
“LHEEPHH!.. LHEPHH!!” lidah Rama pun langsung berkreatif dengan mencumbu clitoris Olla. Manuver lidahnya sangat lihai dan bervariasi. Kadang mengulik-kulik tonjolan daging sebesar kacang berwarna merah itu, sesekali pula lidahnya juga berputar melingkari clitoris Olla.
Aroma khas vagina langsung menyeruak ke indera penciuman Rama. Sangat memabukkan meski bukanlah Black Label. Kedua telapak tangan Rama pun tak lupa dan tak tinggal diam untuk meremas-remas daging susu Olla serta memelintiri putingnya.
“Ssshhh!! Uughhh!! Ram.Ramaaa, lu pinte.eerr bangetshhh! Terr.terruussshhh Ramaa.aaa, terusshh!! Aaaghh!!” Olla merengek-rengek minta agar vagina beserta isinya dijilat Rama.
Meski dadanya sesak dan nafasnya terengah-engah dikarenakan oleh kedua tubuh bugil Bidadari cantik yang menunggangi tubuhnya secara bersamaan, Rama tetap berusaha memanjakan vagina Olla dengan tarian lidahnya yang terus berdansa di sepanjang celah vagina, dan menyedot clitoris yang semakin membengkak. Rama juga meng-kaku-kan lidah, dan mulai menusukkannya ke dalam lubang vagina yang bibirnya sudah direnggangkan oleh jari lentik Olla sendiri.
“Aaa.aaghhh shitt!! Uughh yeshh! Mmphhff!! G.guee.eee haa.aampirrr.. Ouughh! Aaghh!!” erang Olla terbata-bata dan terus menggoyang serta menguleg-kan pantat berpinggul bahenol seiring gerakan lidah kaku Rama yang keluar masuk menyetubuhi vaginanya
“G.Guee.eee!! guee.eee, dapettshhh!! Aaa..aaakkhhhhh!!!!! Shiiittt!!” Olla berteriak kencang. Artis cantik itu mendesah panjang, tubuhnya yang mulus berkilat karena peluh itu berkelojotan dan menggelinjang. Vagina peretnya yang mengedut itu dihentak-hentakkannya dimulut Rama.
“SHEEERR!.. SSHEEEEERR!!!.. SSHHEEEEEERRRRRRR!” cairan orgasme Olla pun sukses mengucur mengalir keluar dari celah lipatan bibir vaginanya yang terus mengedut berwarna merah. Walau terlihat gelagapan, Rama tetap bersemangat untuk menghisap dan menyeruput setiap tetes cairan gurih yang diproduksi oleh vagina Olla.
“Nikmaat bangeet, Ramaa.. Uughhh!!” ucap Olla ngos-ngosan dan nampak puas dengan orgasme pertamanya.
“Enaak, Mbak Olla?? Hehee..” tanya iseng Rama dengan wajah merem melek karena batang penisnya masih terus kena uleg oleh vagina Ratna.
“Bangeetshhh!! Jawab Olla seraya merundukkan tubuh telanjangnya, sehingga dua buah payudaranya yang kenyal itu menggelantung menimpa wajah Rama. Berasa anget dan liciiin.
“Auww!! Auww!! Uughh!!” pekik Olla tiba-tiba dan menolehkan kepalanya ke belakang.
Karena posisinya yang merunduk itu otomatis pantat Olla yang membulat putih menghadap ke arah Ratna, dan dengan iseng Ratna pun mencolok-colokkan jari telunjuknya ke dalam vagina Olla yang sedang basah dan merekah setelah mendapatkan orgasme.
“Hihihiii.. Duuh yang udah ngeluarin pejuuu.. Heeghh!” ujar Ratna dengan kikikan keledainya seraya memutar-mutarkan jari telunjuknya yang tenggelam di dalam vagina Olla, semakin lebih dalam lagi.
“Uuughh, Raaaat!! Sshhh!!” desis Olla dengan tubuh bergetar.
“PLOOPHH” Ratna pun mengeluarkan jari telunjuknya dari dalam vagina Olla. Jarinya tampak mengkilat basah terkena cairan orgasme teman sejawatnya itu, dan tanpa ragu dengan memasang wajah yang sangat bitchy, dikelamutinya jari telunjuknya sendiri. Uuughhh!! Ga nahaaan.
Sampai detik ini Ratna masih bersemangat memompa kontol Rama untuk menjajah keperetan kemaluannya. Permainan otot-otot kegel dari vaginanya pun membuat batang penis Rama serasa digigit dan diremas-remas dengan kuat. Variasi serangan dari Ratna juga sangat menggetarkan seluruh tubuh Rama. Kadang kala Ratna memompakan penis yang tengah membelah tubuhnya itu sambil mengulegkan bongkahan pantat bohaynya. WaoW!! Sungguh liar dan sangat binal gerak olah tubuh seksi Ratna. 10 menit berselang, Ratna menghentak dan menancapkan dalam-dalam lonjoran penis Rama seluruhnya di dalam kemaluannya yang peret. Tubuhnya bergetar, dan mengejang kaku.
“Aaarrghhhh!!! Ouughh yesshhh!! Aaakkhhh!!” gerungan suara yang keluar dari mulut cewek cantik itu menandakan bahwa dia sudah mendapat puncak orgasme seperti halnya Olla
Rama bisa merasakan adanya cairan hangat yang melelehi penisnya yang masih tertancam di dalam vagina Ratna.
“PLOOPHH!!” Ratna melepas penis Rama yang masih perkasa mengacung keras, dan dia pun tumbang ke samping tubuh Rama.
“Anjriiit!! Gue sebenernya udah mau ngecrot, untung bayang-bayang wajah jelek Sholihun sewaktu coli membuat gue bisa bertahan. Pokoknya harus bisa menikmati memek kedua artis ini sepuas mungkin.. “
“Gilaa nih kontol. Kuaat bangeeet.” Puji Olla seraya mengocok penis Rama yang terasa licin.
“Langsung yaa, Rama. Gue dah pengen banget nyicipin kontol..” imbuh Olla tanpa menunggu jawaban dari Rama.
Kerena kulit punggungnya terasa panas setelah berbaring cukup lama dalam memuaskan hasrat Olla dan Ratna, maka Rama pun bangkit dan merebahkan tubuh putih berlekuk Olla Ramlan. Mengerti dan paham akan maksud Rama, Olla pun langsung mengangkangkan tungkai kakinya lebar-lebar. Waow!! Menggairahkan bangeeettt. Terlihat Rama meneguk ludah ketika memandang seonggok daging mentah yang berada di tengah-tengah kedua pangkal paha Olla. Setelah menempatkan posisi tubuhnya ditengah kedua paha Olla, Rama pun mengarahkan batang penisnya yang masih basah oleh cairan Ratna ke lubang senggama Olla. Dengan sekali tusukan dan sedikit hentakan, maka batang penisnya berhasil sukses amblas terbenam masuk ke vagina Olla.
“BLEEEEESSHHHH!”
“Adduu..uuhhh!! Auuwhh!! Aaghh!!” Olla memekik kemudian menggigit bibir bawah untuk menahan nyeri, pada saat penis karyawan SinemArt itu menghujam dalam sampai pangkal di dalam vaginanya.
“Oouughhh!! Mem.meekk, Mba.aak Ollaa.aaahhh, pere..eetshhh bangettss..shhhh!!!” puji Rama tulus ketika merasakan jepitan yang sangat ketat dari rongga vagina yang bergerinjal lembut kepada batang penisnya.
“Oooouuggghhhhh, Ramaaaa!! Per.riiihhhhh!!” rengek Olla merasakan sensasi perih pada kewanitaannya.
Olla mengerenyitkan kening dan menyipitkan kedua matanya. Kepalanya menggeleng kekanan dan ke kiri menahan nikmat pada saat Rama mulai mengayuhkan pinggulnya untuk memompa vaginanya.
“Oughh! Oughh!! Aaaghh! Aaghhh!! Mmphhfff!!” desah seksi Olla terdengar seiring gerakan Rama yang maju mundur menyodokkan penisnya.
Kepala Olla yang tadinya menggeleng kekanan dan kekiri kini berubah menjadi mendongak ke atas, bersamaan dengan mulut Rama yang melahap dan mencumbu sepasang buah dadanya yang berayun-ayun menggemaskan seirama dengan gerakan tubuhnya yang terhentak oleh goyang pinggul Rama, ketika menusukkan penisnya.
“Aahhh!! Mmphff!! Sshhhh!! Uughhh!!” desahannya semakin tak karuan, kedua tangannya mencengkeram kain sprei. Sesekali pandangan matanya yang sayu menatap wajah Rama yang mengakibatkan darah muda dan gairahnya semakin terbakar hebat.
“PLOOK!.. PLOOOKKK!!.. PLOOKK!.. PLOOOKHHH!!” suara benturan selangkangan Rama yang menumbuk selangkangan Olla nyaring terdengar. Kantung buah pelir Rama pun ikut menepuk-nepuk lubang anal Olla yang terlihat terawat bersih dan berbulu halus. Rama menegakkan tubuh, kemudian mengangkat sepasang tungkai kaki Olla, meletakkannya di atas pundak, dan langsung mengocok vagina peret itu melalui pompaannya.
“Sshhh! Mba.aak Ollaa.. Uughhh!!” ceracau Rama saat merasakan batang penisnya di sedot-sedot vagina artis cantik yang masih men-janda itu.
“En.naakK yahh? Heeghh!” ucap Olla seraya mengetatkan cengkeraman otot vaginanya pada batang penis Rama.
“Aaaghhhh Mbaa.aakKKK!!” jerit Rama ketika penisnya terbetot hebat.
Ratna beranjak bangkit dari rebahan, setelah mendapati puncak orgasmenya tadi. Artis muda yang tak kalah cantik dengan Olla itu pun segera menarik kepala dan menghadapkan wajah Rama ke arah sepasang payudaranya yang kenyal. Ditaruhnya muka Rama di tengah belahan dadanya, dan segera Ratna pun menggilingkan buah dadanya yang membusung itu menggilas wajah Rama dengan cara mengeser-geserkan dada ke kanan dan ke kiri.
“Ooughh yeaahhh!! Ter.terrusshhh Ram.Ramaa.aahhh!! Uughh!!.. Sshh!!” desah Ratna penuh rasa nikmat ketika payudaranya dihisap dan dikelomoh oleh mulut Rama.
Sementara mulut dan lidahnya menikmati hangatnya payudara Ratna, pinggulnya pun masih tetap menggoyang dan menyetubuhi Olla dengan cepat.
“CLEEPHH!.. CLEEEPHHH!!.. CLEEPHH!!”
Tak berapa lama kemudian, Olla terlihat mendongakkan kepala semakin tinggi dan menjerit kuat.
“AAA..AAGGHHH!! GU.GUEE.EE DAPEEEETT!!.. AAA.AAGHH!! SSHHH!! U..UDAAH DULU RAM.MAA.. UUGHH!!.. UDAAAH, UDAAH! STOOPP!” Olla meminta Rama menghentikan kocokan penisnya, akan tetapi Rama yang tahu akan rasa nikmat saat penis yang sedang mengocok vagina yang tengah berkedut mencapai puncak orgasme adalah yang ternikmat, maka cowok penggemar barang-barang distro itu pun tak menggubris perintah Olla. Terus dan tetap mengocok juga memompakan penisnya dalam-dalam dengan full speed, seraya mulutnya men-cupangi bongkahan daging payudara Olla.
“CROOOPHH!.. CROOOPHHH!!.. CROPHH!!. CCROOOOPHHH!”
Suara vagina yang terojok batang penis, yang sekarang tengah banjir oleh cairan pemiliknya sendiri itu terdengar menyayat gairah.
“Aaaghhh shitt!! Sshhh!!” ceracauan Olla seperti orang gila.
Tubuhnya yang telanjang bulat dan berkilat penuh peluh itu terus menghentak kesana kemari, menggelinjang liar tak beraturan mana kala penis Rama masih tiada henti dalam menghunjam keperetan vaginanya yang sekarang tampak memerah bengkak.
“OUUGHH YEESHHH!! GUEE.EE DAPPEETHH LAGII.IIHHHH!! AAA.AAARRGGHHHH!!!!” lolongan panjang penuh kepuasan nan menggidikkan pun terucap dari mulut Olla saat puncak orgasme meluluhlantakkan dirinya lagi.
Rama mendiamkan penisnya sesaat, untuk merasakan kedutan dan empotan hangat yang kuat dari otot-otot vagina Olla, sebelum akhirnya mencabutnya.
“PLOOOPHHH!!” dan diikuti leleran peju Olla yang mengalir keluar. Rama sudah sinting dan tidak bisa mengendalikan nafsunya lagi, maka Ratna yang sedang tertegun dengan orgasme dahsyat Olla itu segera dimintanya untuk nungging.
“Anjriiitttt! Kuat bangeet sih kontol lu, Ram..” ujar Ratna terkagum-kagum seraya memposisikan pantatnya menungging untuk dikawin Rama dari arah belakang.
“Hehehee.. Latihan rutin laah, Mbak..” sahut Rama singkat.
Rama juga tidak menyangka kalo ternyata efek dari latihannya selama bertahun-tahun akan memberikan kekuatan penisnya untuk bertahan lebih lama dalam bercinta. Setiap kali pipis, Rama selalu menahan 5 detik, kemudian dikeluarkan sedikit, tahan lagi 5 detik, keluarkan lagi, tahan lagi 5detik, keluarkan lagi dan selalu begitu seterusnya.
“Eeh bentar, posisinya gini aja biar deh biar makin ngonakin. Hihihiii..” kata Ratna nakal seraya menunggingkan pantat semoknya menghadap Rama dengan posisi tubuh merangkak di atas tubuh bugil Olla yang licin berkeringat.
“Uughh!! Gila lu, Rat.” Sahut Olla saat mengetahui polah Ratna.
Rama tertegun dengan posisi yang sedang dilakukan cewek cantik itu, dimana kedua vagina peret saling berdekatan satu sama lain. Yang satu mulus tanpa bulu jembut, yang satunya lagi berbulu halus membentuk segitiga dengan celah yang basah memerah bengkak akibat sodokan batang penis Rama. Dengan binal, sesekali Ratna juga menggesekkan vagina tanpa bulu jembut miliknya di atas vagina Olla naik turun.
“C’moon, boy!! Fuck me!! Sshhh!”
“PLAAK.. PLAAAKK!” dan Ratna juga menampar-nampar bulatan buah pantatnya yang berkulit putih sebelah kanan.
Rama tak mampu untuk berlama-lama lagi, cowok rantau itu segera menempelkan ujung kepala penisnya tepat di lubang vagina Ratna, yang dengan nakal juga malah menggoyang-goyangkan pantatnya. Dengan berpegangan pada pinggang ramping berkulit lembut cewek kelahiran Djogja itu, Rama pun langsung menancapkan penisnya yang berurat ke dalam vagina Ratna sekali hentak dengan gaya doggy syile. “SLEEEEEPPHHHH!” masuklah lonjoran batang penis Rama tertelan seutuhnya ke dalam vagina Ratna.
“Oooghhh, Ram.maaa.aaa!!.. Uumphhfff!! Nghhh!!” rengekan manja dari Ratna terdengar bergetar.
“Aaa.aaarrghhh, Mbaak Ratnaa.aa!! mem.meekK nyaa.aaahhh!! makiiin sem.sempiiitshhh!!!” kicau Rama yang merasakan bahwasanya jepitan vagina tanpa bulu itu semakin ketat.
Setelah mendiamkan penisnya untuk merasakan pijatan-pijatan vagina Ratna, beberapa saat kemudian dengan masih berpegang pada pinggang Ratna yang licin terkena keringat, Rama pun menggerakkan dan menghunjamkan batang penisnya keluar masuk menyumpal vagina itu. Gerakannya cepat dan semakin bertambah cepat. Telapak tangannya mengusap bulir keringat yang menghias dikulit punggung Ratna yang putih mulus dan licin mengkilat terkena keringat.
“Aaghh!!.. Uughhh!.. Aaaghh!!” Ratna yang cantik itu terus mendesah seirama dengan gerakan tubuh Rama yang menghentak dari belakang. Bongkahan pantatnya juga bergoyang erotis mengimbangi sodokan Rama. “PLOOK!.. PLOOK!!.. PLOOKKK!.. PLOOKKK!!” suara benturan seksi antara selangkangan Rama dengan pantat padet Ratna Galih pun tak terelakkan. Sembari menikmati vagina peretnya dipompa dari belakang, Ratna menengokkan kepala dan wajahnya ke belakang menatap raut muka Rama yang merem melek keenakan. Dengan gaya yang so bitchy, dimasukkan jari telunjuknya itu ke dalam mulut dan kemudian disedot juga dikelamutinya sambil tersenyum manja nan menggoda.
“Ssshhhh! Uughhh!! Ram.maa.aaa!! en.naakK bangetshhh!!” ucap Ratna dalam desahan yang manja tatkala goyang pinggul Rama yang menghunjamkan batang penisnya sekanin keras dan cepat.
“PLOOOPHH!!” setelah 20kali tusukan, dengan cepat Rama mencabut penisnya dari vagina Ratna, dan segera menancapkan ke dalam vagina Olla.
“BLEESHHH!!”
“Aaauughhhh!! Ram.Rammaa.aaa.. Gilaa.aaaa luu.uughh!!” jerit Olla yang terdengar panjang ketika dirinya tidak menyangka bahwa penis Rama akan kembali menyumbat dan memompanya.
“Uughh!! Mba.aak Ollaa.. Mem.memmeekk nya liciiiiin!! Sshhh!!” desah Rama yang menggocekkan batang kemaluannya dengan cepat.
25kali batang penisnya menghunjam dalam di vagina Olla. Dan tak lama kemudian..
“PLOOOPHHH!!”
“BLEESHHH!!!”
“Ooughh yesshhh!! Ramaa.aaa!!” lenguh nikmat keluar dari mulut Ratna, saat vaginanya kembali tersumpal batang milik Rama dan langsung terkocok dengan cepaat.
“SLEEPHHH!!.. SLEEEPHHH!!.. SLEEPHH!!.. SSLEEPPHHHH!!”
Sekitar 7 menit berselang, karena sudah tak kuat dengan aura seksi dari sosok cantik yang bernama Ratna Galih, Rama pun mulai menggeram. Gerakan pinggulnya semakin kacau tak beraturan, dan penisnya pun bertambah besar di dalam kehangatan vagina sempit nan gurih kepunyaan dara ayu itu.
“Mbaak Ratnaa.aaa!! Ram.maa.aa mau kelua.aargghhhh!! Uughh!” kata Rama gagu.
“Bareeeng, Ra.Ramaaa!! Oughh yesshhh!!” sahut Ratna cepat.
Dan akhirnya, saat-saat yang ditunggu Rama pun tiba...
“AAA...AAKKHHHH!!!.. CROOTTHHH!!.. JRROOTHHH!!.. SHEERRRHHH!!!!.. SHEERHH!.. “SHEERRHHHH!.. CCROOOTTHHHH!!.. CROOTHH!!”
Cairan sperma Rama segera mengguyur rahim Ratna dan cairan orgasme cewek seksi itu pun melelehi batang penis yang masih tertancap di dalamnya. Uughh hangaaat dan sangat nikmat. Tapi Rama buru-buru mencabut penisnya. “PLOOPHHH!!” dan mengarahkan penis yang basah penuh lendir itu ke mulut Olla yang tampak sudah menganga menunggu cairan kental dan hangat milik Rama.
“CROOTH!.. CROOTHHH!.. CRROOTHH!” sisa sperma Rama yang tampak kental itu menyemprot masuk kedalam mulut mungil Olla dan segera ditelan, terbukti dari gerakan tenggorokannya yang naik turun tengah menelan sesuatu. Sementara sisa-sisa cairan peju yang berceceran di sudut bibir, dibersihkannya dengan menyapukan lidah yang menjulur keluar.
“Huuft!! Akhirnya gue berhasil ngentot serta mejuhin memek dan mulut dari Bidadari favorit gue..” kata Rama dalam hati
“Gila! Kuat banget sih lu, Rama. Puas banget deh ngentot sama lu, meski memek gue jadi nyeri nih..” puji Ratna dengan tubuh berbaring menelentang di atas kasur.
“Iyaa neh. Ga nyangka juga gue, kalo ternyata Rama bener-bener mantap kontolnya. Gila!! Wah bakalan nagih nih..” timpal Olla seraya memeluk Rama.
“Aahhh bisa aja Mbak Olla sama Mbak Ratna nih. Gak segitunya kale, Mbaak. Ya udah yuuk bobo abareng. Sini Rama kelonin biar anget, pules, dan mimpi indah. Besok kan kudu balik ke Jakarta.” Kata cowok beruntung bernama Rama ini dengan tarikan nafas mulai teratur.
“Eeh, sebelum bobo, poto dulu yuuk..” celetuk Olla seraya mengambil handphone nya.
“YuukK!!” sahut Ratna antusias, sedangkan Rama hanya tersenyum melihat ulah centil para bidadari.
“Cheese!! Cekrekk! Cekrekk!!”
Bak Raja Minyak yang diapit oleh selir-selir yang cantik, Rama pun diapit mesra oleh Olla Ramlan dan Ratna Galih. Setelah kelar berfoto-foto ria, Rama beringsut untuk mengatur posisi tubuhnya yang telentang senyaman mungkin, agar supaya kedua Bidadari cantik yang baru saja merelakan tubuh indahnya di gagahi cowok penyuka mentimun ini merasa nyaman dan damai dipelukannya. Dengan masih bertelanjang bulat, ketiganya pun mulai menjemput impian.
######################
Rama menjalani dua kehidupan yang berbeda dan dengan dua resiko yang berbeda pula. Sebagai mahasiswa dan sebagai karyawan serabutan. Kehidupan Rama di kota Jakarta berubah total semenjak dia mengambil kerja sampingan di PH milik Pak Robert. Perubahan dan putaran nasib yang begitu cepat, siapa sangka beberapa bulan yang lalu Rama tengah dilanda krisis keuangan dan nyaris aja putus kuliah karena Bapaknya yang tinggal di kampung halaman menghentikan kiriman uang. Tapi, saat ini Rama lah yang senantiasa mengirimkan uang hasil ngobyeknya di SinemArt ke kampung. Bapaknya bersuka cita setelah diberi tahu oleh Rama bahwa dia sekarang bekerja sampingan di sebuah Production House sambil menyelesaikan kuliahnya di IKJ. Taraf kehidupan keluarganya di kampung pun beranjak membaik setelah kegagalan panen kala itu. Sebenarnya bukan cuma uang semata yang didapatkan Rama, kenikmatan surga dunia pun menghampiri dirinya setiap saat tanpa harus dia susah-susah mencarinya. Surga dunia yang berupa tubuh-tubuh seksi yang sangat menggairahkan milik artis-artis cantik silih berganti menghampirinya. Tidak perlu menggunakan pelet atau mantra dari Mbah Dukun, melainkan dengan kemampuan intelektualnya dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan ketajaman ssi yang dimilikinya. Hmm.. Tentu juga dengan sedikit melancarkan akal bulus yang dia punya.
“Kasian Sholihun coli melulu ngebayangin artis-artis idolanya. Gue yakin nasib kontolnya pasti suram. Hmm.. Besok gue ajak dia ber-threesome sama artis idolanya deh..” gumam Rama merasa sangat prihatin, ketika mendapati sohib kentalnya, Sholihun, tengah asyik coli seraya berfantasi dengan menatap lekat foto-foto seksi Nadine Candrawinata di dalam kamar kost.
<Gambar terhenti perlahan>
<Close up: wajah Rama dan Sholihun>
<Layar: fade out to black>
<Back sound musik terdengar mengalun>
Nasib anak kost tak kenal
Mengikuti mata kuliah
Ya nasib anak kost rajin belajar
Agar hidup tak susah la yaw ya nasib
Aku makan tiap hari
Kadang hanya makan mi
Gimana nggak kurang gizi
Wesel datang tak pasti
Ibu kost tak mau mengerti
Nagih sewa bulan ini ..
Hidup sangat sedih.. uhh
Nasib anak kost ya nasib anak kost 2x
Kupernah punya janji
Ketemu dengan doi
Cewek kecenganku kini
Kuketuk pintu pasti
Keluar dosen wali
Ternyata pacar si doi
Hidupku jadi sepi karena
Mikir si doi
Sampai aku lupa mandi
Badan bau terasi
Tak ada mahasiswi yang mau padaku ini .. uh
Ingin bunuh diri uuuh.. nasib anak kost
Nasib anak kost..
By: ClothingK
Sabtu, 21 Juli 2012
Karya Pengarang Lain
0 Response to Rama, the Lucky Bastard: Revenge of the Angel
Posting Komentar